Prabowo Subianto Tegaskan Kritik Penting bagi Demokrasi: Pemimpin Harus Siap Dikoreksi
Presiden Prabowo Subianto menghadiri acara pemusnahan barang bukti narkotika hasil pengungkapan Polri selama satu tahun terakhir di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/10/2025)-Istimewa-
JAKARTA, BELITONGEKSPRES.COM – Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan bahwa kritik adalah bagian penting dalam sistem demokrasi yang sehat.
Ia menilai, seorang pemimpin sejati tidak boleh alergi terhadap masukan maupun koreksi, karena kritik justru menjadi vitamin yang memperkuat arah perjalanan bangsa.
Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo saat menghadiri acara pemusnahan barang bukti narkotika hasil pengungkapan Polri selama satu tahun terakhir di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan bahwa demokrasi sejati tidak akan hidup tanpa ruang untuk perbedaan pendapat. Ia juga mengingatkan pentingnya sikap rendah hati bagi para pemimpin agar tidak mudah terjebak dalam kesalahan.
BACA JUGA:Kinerja Setahun Polri di Era Prabowo: 214 Ton Narkoba Disita, Ratusan Juta Jiwa Terselamatkan
“Bersaing bagus, kritik harus, koreksi harus. Pemimpin yang tidak mau dikoreksi dia akan terjebak dalam kesalahan-kesalahan,” ujar Prabowo di hadapan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, jajaran kabinet Merah Putih, serta berbagai elemen masyarakat dan tokoh agama.
Prabowo kemudian berbagi pengalaman pribadinya tentang bagaimana ia belajar menghadapi kritik. Ia mengaku kerap menyimak berbagai opini publik di media sosial dan kanal podcast untuk melihat pandangan masyarakat terhadap dirinya.
“Saya suka malam-malam buka podcast-podcast (kritik) itu, kadang-kadang dongkol juga yah. Apa ini? Tapi saya catat,” ujarnya dengan senyum.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menceritakan pelajaran hidup berharga yang pernah ia terima dari gurunya ketika masih muda. Saat itu, ia sempat merasa terpuruk karena menjadi sasaran fitnah. Namun sang guru justru memberinya nasihat yang menguatkan.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Nilai 214,8 Ton Narkoba Berpotensi Merusak 629 Juta Jiwa
“Jangan kecil hati, engkau difitnah berarti engkau diperhitungkan. Engkau difitnah karena engkau ditakuti,” kenang Prabowo menirukan pesan gurunya.
Ia bahkan sempat berseloroh kepada para hadirin dengan nada ringan, mengajak mereka untuk tidak takut dikritik jika kelak menjadi pemimpin.
“Angkat tangan yang pengin jadi presiden, gak apa-apa, bagus. Tapi jadi presiden yang benar, jangan takut dikoreksi,” ujarnya yang langsung disambut tepuk tangan meriah.
Prabowo menegaskan, menerima kritik bukan tanda kelemahan, melainkan bentuk kedewasaan dalam memimpin. Ia mengaku sering merenungkan kritik yang ditujukan kepadanya, bahkan saat sedang sendiri di malam hari.