Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

Pemerintah Buka 600 Ribu Ha Kebun Sawit untuk Genjot CPO, Ciptakan 800 Ribu Lapangan Kerja

Suasana pembukaan Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2025 di Nusa Dua Bali. saat IPOC, kementan mengungkap rencana menambah lahan sawit baru untuk genjot produksi CPO-Nanda Prayoga-JawaPos.com

BELITONGEKSPRES.COM - Pemerintah akan memperluas areal perkebunan sawit nasional untuk menjamin pasokan minyak sawit mentah (CPO) dalam beberapa tahun mendatang. Langkah ini bertujuan mendukung kebutuhan industri hilir, mulai dari oleopangan hingga biodiesel, menjelang 2029.

Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Kementerian Pertanian, Baginda Siagian, menyatakan bahwa ekspansi akan dimulai tahun depan sebagai salah satu program prioritas sektor perkebunan. 

“Perluasan kebun sawit akan dilakukan mulai tahun depan untuk mendukung semua program hilirisasi CPO, termasuk oleopangan, oleokimia, dan biodiesel,” ujarnya pada gelaran IPOC 2025 di Nusa Dua, Bali, Kamis 13 November.

Total tambahan lahan yang direncanakan mencapai 600.000 hektare. Sebanyak 400.000 hektare akan diperuntukkan bagi petani rakyat, sementara 200.000 hektare dikelola dua BUMN, yakni PT Agrinas Palma dan Palm Co. 

BACA JUGA:Kemenperin Kaji Ketersediaan CPO untuk Bahan Baku Biodiesel B50 di 2026

BACA JUGA:Efek Penerapan B50: GAPKI Prediksi Harga CPO Naik Tahun Depan

Lahan BUMN akan dikembangkan di Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Selatan, dengan Kalimantan Utara menjadi titik ekspansi terbesar seluas 130.000 hektare.

Pengembangan lahan rakyat akan berlangsung di tujuh provinsi, termasuk Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Selatan. Kalimantan Tengah menjadi provinsi dengan tambahan lahan terbesar bagi petani rakyat, yakni 125.200 hektare. 

Seleksi calon petani dilakukan sederhana, mengikuti pola pendaftaran program transmigrasi, cukup dengan KTP, dan dipilih melalui sistem pemerintah.

Langkah ini menjadi strategi realistis pemerintah setelah stagnasi program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Sejak 2017 hingga 2025, realisasi PSR baru mencapai hampir 400.000 hektare dari target 1,26 juta hektare.

BACA JUGA:Kemendag Pastikan Kebijakan B50 Tak Ganggu Pasokan CPO Kebutuhan Minyak Goreng

BACA JUGA:Indonesia Bakal Ekspor 1 Juta Ton CPO ke Uni Eropa Bebas Tarif Mulai 2026

Kementerian Pertanian memperkirakan ekspansi 600.000 hektare ini akan menciptakan lebih dari 808.000 lapangan kerja melalui pembangunan 34 pabrik kelapa sawit dan sembilan unit pengolahan CPO yang akan digelar bersamaan dengan pembukaan kebun baru. 

Jika berjalan sesuai rencana, tambahan lahan ini diprediksi mampu meningkatkan produksi CPO 2,1 hingga 2,4 juta ton per tahun, sehingga volume produksi nasional pada 2029 diproyeksikan mencapai 57,68 juta ton. (jpc)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan