BELITONGEKSPRES.COM - Komisaris Utama PT PLN (Persero) Burhanuddin Abdullah menegaskan pentingnya peran investasi hijau dalam mendukung transisi energi berkelanjutan di Indonesia, dengan fokus pada pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Ia menyampaikan, PLN telah melaksanakan serangkaian langkah strategis untuk menarik investasi yang berorientasi pada pengembangan EBT, yang diyakini akan membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Burhanuddin mengungkapkan hal tersebut dalam pembukaan talkshow bertajuk "8 persen Economic Growth and Energy Transition: Challenges and Opportunities" pada acara Electricity Connect 2024 di Jakarta.
Menurutnya, investasi dalam sektor EBT tidak hanya berkontribusi pada transisi energi yang berkelanjutan tetapi juga membuka peluang besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
BACA JUGA:Pabrik Apple di Indonesia Akan Fokus pada Produksi Aksesoris, Bukan Produk Utama
BACA JUGA:Data Tunggal BPS Jadi Kunci Pengentasan Kemiskinan di Indonesia
Untuk mewujudkan transisi energi yang mulus, PLN mengedepankan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan inovasi teknologi serta memperkuat kapasitas industri dalam negeri.
Salah satu langkah penting adalah pembangunan fasilitas manufaktur panel surya berskala internasional, yang bertujuan mengurangi ketergantungan pada impor serta memperkuat sektor industri dalam negeri, sekaligus menciptakan lapangan kerja hijau.
Di tengah tantangan ketidakpastian global, Burhanuddin menekankan pentingnya menciptakan iklim investasi yang kondusif. Ia menilai transparansi, regulasi yang jelas, dan komunikasi terbuka adalah kunci untuk membangun kepercayaan investor dan meningkatkan minat mereka di sektor EBT.
Selain itu, ia mendorong jajaran direksi PLN untuk lebih adaptif terhadap perubahan, khususnya dalam pemanfaatan teknologi dan kecerdasan buatan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menarik lebih banyak investasi.
Dalam rangka memastikan PLN terus memimpin transisi energi, Burhanuddin menegaskan bahwa perusahaan harus menjaga fondasi keuangan yang kuat serta fleksibilitas dalam pengelolaan sumber daya. Hal ini diharapkan dapat mempercepat proyek-proyek EBT dan mendukung Indonesia dalam mencapai tujuan keberlanjutan energi.
BACA JUGA:Kementan Rinci Potensi Pendapatan Petani Muda Melalui Brigade Swasembada Pangan
BACA JUGA:Penolakan PPN 12 Persen Mencuat, Ditjen Pajak Kemenkeu Berikan Tanggapan
Burhanuddin juga mengungkapkan bahwa PLN sedang mengembangkan platform digital yang dapat memberikan akses real-time dan transparan terhadap data proyek EBT.
Platform ini diharapkan dapat menarik investor dengan menguraikan potensi, risiko, dan kebutuhan pendanaan proyek secara rinci, yang akan meningkatkan minat investor untuk berpartisipasi dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia. (ant)