BELITONGEKSPRES.COM, PANGKALPINANG - Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Safrizal ZA meminta organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menuntaskan program tata kelola lada putih, komoditas unggulan daerah itu.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan harga dan produksi lada putih petani lada di Bangka Belitung yang saat ini terus menurun. “Permintaan pasar lada putih tinggi, tapi produksi petani rendah,” kata Safrizal ZA di Pangkalpinang, Jumat 26 Januari 2024.
Safrizal menjelaskan bahwa program tata kelola dan pembinaan ke petani terhenti beberapa tahun terakhir, karena ada catatan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Catatan KPK bukan untuk menghentikan program, tapi untuk memperbaiki tata kelolanya,” ujarnya.
Ia sudah memerintahkan Dinas Pertanian dan Disperindag Provinsi Babel untuk melanjutkan program tata kelola lada putih. “Saya harap Kepala Disperindag Babel bisa mulai lagi program ini, agar harga lada di petani naik dan petani semangat mengembangkan lada putih,” katanya.
BACA JUGA:Komoditas Miliki IG, Harga Lada Putih Babel Capai Rp500.000 Per Ons
BACA JUGA:IG Lada Putih Babel Didaftarkan di Uni Eropa
Sementara itu, Ketua BP3L Babel Rafki Hariska menyebutkan bahwa produksi lada putih petani 2023 hanya 6.000 ton, turun dari 9.000 ton tahun sebelumnya.
Harga lada putih di petani juga rendah, hanya Rp80.000-Rp85.000 per kilogram. “Kami berharap pemerintah daerah kembali membina dan memberi bantuan bibit, pupuk, dan lainnya agar petani menanam lada putih,” katanya.