Kamarudin Muten Hampir Menangis Saat Debat Publik Pilkada Beltim 2024, Ini Penyebabnya

Senin 18 Nov 2024 - 14:46 WIB
Reporter : Muchlis Ilham
Editor : Yudiansyah

MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM - Calon Bupati Belitung Timur (Beltim nomor urut 2, Kamarudin Muten, menyoroti nasib penduduk yang tinggal di pulau-pulau kecil di wilayah Kabupaten Beltim.

Seusai debat publik kedua Pilkada Beltim 2024, Kamarudin Muten menyampaikan keprihatinannya terhadap minimnya perhatian pemerintah terhadap kondisi kehidupan masyarakat di pulau-pulau tersebut, terutama Pulau Long.

“Sebenarnya saya tadi ingin sampaikan, tapi takut menyinggung Pak Aan. Saya terlalu miris melihat kenyataan ini. Pak Burhanudin sudah lama menjabat sebagai Wakil Bupati dan Bupati, tapi masa tidak pernah ke Pulau Long? Kondisinya sangat memprihatinkan. Apakah beliau tidak menggunakan hati dalam memimpin?” ungkap Kamarudin Muten dengan nada emosional usai debat kedua, di Auditorium Zahari MZ, Minggu 17 November 2024.

Ia mengaku hampir menangis meneteskan air mata saat mengingat kondisi masyarakat di Pulau Long dan menyayangkan kurangnya perhatian pemerintah sebelumnya.

BACA JUGA:Calon Bupati Beltim Nomor Urut 2, Kamarudin Muten: Debat Itu Penting, Tapi Kerja Nyata Lebih Utama

BACA JUGA:Debat Kedua Calon Bupati Beltim, Burhanudin: Masyarakat Bisa Menilai Secara Objektif

Bagi Kamarudin Muten, masyarakat di pulau-pulau seperti Pulau Long, Pulau Batun, Pulau Ketapang, dan Buku Limau adalah bagian integral dari Beltim yang memiliki hak yang sama untuk diperhatikan.

“Kalau kelak saya diberikan kepercayaan sebagai Bupati, silakan catat, saya akan kembali ke Pulau Long. Tidak hanya itu, saya juga akan memperhatikan Pulau Batun, Pulau Ketapang, dan Buku Limau. Tidak ada alasan untuk tidak membangun di sana. Mereka bagian dari masyarakat Beltim, sama-sama memiliki KTP yang sama seperti kita,” tegasnya.

Kamarudin menambahkan bahwa pemerataan pembangunan di Beltim adalah salah satu prioritasnya. Ia berkomitmen untuk menjadikan seluruh masyarakat, termasuk mereka yang tinggal di pulau-pulau terpencil, merasakan manfaat dari pembangunan dan perhatian pemerintah. 

“Tidak ada alasan. Mereka manusia seperti kita, bagian dari Beltim, dan layak mendapatkan perhatian yang sama. Saya tidak akan membiarkan mereka terus terpinggirkan,” pungkasnya.

Kategori :