BELITONGEKSPRES.COM - Reformasi kebijakan pendidikan dasar dan menengah akan segera diterapkan, dengan langkah-langkah yang bertujuan mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menghadapi masa depan berbasis teknologi.
Mulai tahun depan, siswa SD dan SMP akan diperkenalkan pada mata pelajaran coding dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), setelah sebelumnya diterapkan pengajaran matematika di tingkat taman kanak-kanak (TK).
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengumumkan rencana ini dalam rapat koordinasi evaluasi kebijakan pendidikan di Jakarta pada 11 November.
Menurut Gibran, Indonesia membutuhkan generasi yang menguasai keterampilan di bidang teknologi digital untuk mencapai "Indonesia Emas."
BACA JUGA:Konten Judi Online Marak di Telegram dan Tiktok, Kemkomdigi Blokir 7,5 Ribu Akun
BACA JUGA:Ajak Investasi di Indonesia, Prabowo Subianto Betemu dengan Pengusaha AS di Washington DC
Oleh karena itu, ia mendorong agar coding dan AI menjadi bagian kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
Kebijakan ini dianggap melanjutkan fondasi yang telah dibangun melalui pengajaran matematika di TK, yang diharapkan dapat membantu anak-anak mengembangkan pemahaman dasar sejak dini. "Kita ingin melahirkan lebih banyak ahli di bidang coding, AI, dan machine learning agar bisa bersaing secara global,” ujar Gibran.
Mendikdasmen Abdul Mu’ti, saat dikonfirmasi, membenarkan instruksi tersebut. Ia mengungkapkan bahwa kurikulum baru akan menyediakan mata pelajaran pilihan untuk coding dan AI di sekolah-sekolah yang memiliki sarana pendukung.
Kebijakan ini tidak akan diterapkan seragam di semua sekolah, mengingat belum semua sekolah memiliki infrastruktur dan teknologi yang memadai. “Pada tahap awal, kami akan fokus pada sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya,” jelasnya.
BACA JUGA:Kemkomdigi Blokir 94.720 Konten Judi Online dalam 3 Hari, Waspadai Modus Penyamarannya
BACA JUGA:Kemenko PMK Sebut Program Makan Bergizi Gratis untuk Ciptakan SDM Unggul
Langkah ini juga diharapkan dapat mendukung program digitalisasi pendidikan yang digagas Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan membekali generasi muda dengan kemampuan bersaing di pasar global.
Dalam kesempatan itu, Mu’ti juga menegaskan bahwa pengajaran matematika di TK sudah final dan akan dilengkapi dengan platform pembelajaran yang disiapkan khusus untuk TK dan SD.
Sistem Zonasi PPDB
Selain membahas kebijakan kurikulum, Wapres Gibran juga menyoroti masalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang menggunakan sistem zonasi, sering kali menjadi keluhan orang tua.