Rencana Pabrik Apple di Indonesia Terancam Tertunda Akibat Regulasi Antimonopoli Uni Eropa

Jumat 08 Nov 2024 - 21:46 WIB
Reporter : Erry Frayudi
Editor : Erry Frayudi

BELITONGEKSPRES.CON - Rencana Apple untuk membangun fasilitas manufaktur di Indonesia tampaknya menghadapi tantangan baru. Selain persoalan internal di Amerika Serikat, Apple kini tengah berurusan dengan regulasi ketat dari Uni Eropa.

Komisi Eropa, melalui regulator antimonopoli, akan mengevaluasi apakah sistem operasi Apple, khususnya iPadOS, sudah mematuhi aturan baru yang tercantum dalam Digital Markets Act (DMA). 

"Komisi akan dengan cermat menilai langkah-langkah yang diambil oleh iPad OS untuk memenuhi kewajiban DMA," ungkap pengawas antimonopoli Uni Eropa dalam keterangan resmi pada Jumat, 8 November 2024. Regulasi ini bertujuan untuk mengontrol dominasi raksasa teknologi di pasar Eropa.

Sementara itu, upaya Apple untuk memperluas investasinya ke Indonesia juga terancam terhambat pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat dalam Pilpres 2024. 

BACA JUGA:Presiden Prabowo Tiba di Tiongkok dalam Lawatan Perdana ke Beberapa Negara

BACA JUGA:KPK Buka Kemungkinan Jerat Keluarga Rafael Alun dengan Kasus TPPU

Menurut pengamat kebijakan publik dan akademisi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, kebijakan proteksionis yang menjadi ciri khas Trump berpotensi menghambat investasi luar negeri, termasuk proyek Apple di Indonesia.

"Kebijakan proteksionis Trump kemungkinan besar akan mengutamakan pasar domestik AS. Hal ini bisa menyulitkan Apple dalam menghadapi persyaratan pasar internasional seperti Indonesia," jelas Achmad pada 8 November 2024.

Menurut Achmad, tantangan yang dihadapi Apple ini juga bisa berdampak pada distribusi iPhone 16 Series di Indonesia. Masa depan produk ini di Indonesia bergantung pada keputusan Apple terkait investasi lokal dan pemenuhan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). 

"Jika Apple tidak berkomitmen untuk memenuhi regulasi ini, mereka mungkin kehilangan pangsa pasar di Indonesia," tambahnya.

Achmad menyimpulkan bahwa terpilihnya Trump membawa implikasi ganda bagi Apple. "Di satu sisi, Trump yang pro-bisnis bisa mendorong inovasi global, namun kebijakan proteksionisnya dapat memperumit adaptasi Apple terhadap regulasi pasar lokal," tutup Achmad. (dis)

Kategori :