TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM - Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Belitung melakukan silaturahmi dengan anggota DKPP Ex Officio Bawaslu RI, Selasa malam 6 November 2024.
Pertemuan tersebut untuk mempererat silaturahmi dan memperkuat komitmen dalam merawat persatuan di tengah keberagaman dan memperkuat nilai-nilai nasionalisme.
Nampak hadir dalam acara tersebut Anggota DKPP Ex Officio Bawaslu RI Totok Hariyono, Anggota Bawaslu Provinsi Babel Davitri, Ketua DPC PA GMNI Eliati, bersama Wakil Ketua Zulfiandi dan M Yusuf.
Ketua PA GMNI Belitung Eliati menyampaikan, bahwa pertemuan ini sebenarnya bukan agenda khusus yang mendesak namun lebih kepada silaturahmi internal.
BACA JUGA:Arif Masman Desak Polres Belitung, Usut Kasus Penipuan oleh Ketua DPC Hanura
BACA JUGA:Tuntutan Penjara Penambang Timah di Beltim Dipersoalkan, Pengacara Sebut Tak Adil
“Kami hanya ngobrol, bergurau, dan bernostalgia dengan cerita-cerita masa pergerakan saat masih menjadi mahasiswa,” kata Eliadti kepada Belitong Ekspres.
Ia menambahkan, dalam situasi politik yang kian memanas, PA GMNI perlu memahami kapan dan bagaimana sebaiknya bersikap. Terutama dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman yang ada.
Menurutnya, momen ini sekaligus menjadi kesempatan emas bagi para anggota PA GMNI Belitung untuk berdiskusi langsung dengan sosok senior seperti Cak Totok yang telah memiliki pengalaman panjang dalam kiprah kebangsaan.
“Beliau memahami betul mana yang harus dilakukan dan mana yang sebaiknya dihindari dalam bernegara. Hal ini penting agar kita tidak mudah terpecah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” tukasnya.
BACA JUGA:Sepasang Kekasih Jadi Pengedar Narkoba, Polres Belitung Kejar Bandarnya
BACA JUGA:Operasi Katarak Gratis PDIP di Belitung: Rudianto Tjen Bahagia 145 Pasien Berhasil Sembuh
Lebih lanjut dikatakannya, silaturahmi ini juga menjadi sarana untuk menguatkan ideologi Marhaenisme yang diajarkan Bung Karno.
Sebagai tidak lanjut dari pertemuan ini kata Eliati, PA GMNI Belitung berniat mengadakan kegiatan silaturahmi kebangsaan yang lebih formal serta mendirikan “Madrasah Kebangsaan,” yang diharapkan mampu menjadi wadah penguatan ideologi kebangsaan dan Pancasila di antara anggotanya.
Selain itu, beberapa kegiatan internal lain juga dirancang untuk mempererat jaringan dan memperkuat komitmen mereka dalam menjaga persatuan.