BELITONGEKSPRES.COM - PT Pertamina Patra Niaga tengah memperkuat langkah dekarbonisasi sebagai bagian dari upaya mencapai Net Zero Emissions (NZE), salah satunya melalui pengelolaan limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) di sektor migas dan petrokimia.
Untuk mendukung upaya ini, perusahaan menjalin kemitraan dengan PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI).
Menurut Riva Siahaan, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, kerja sama ini tidak hanya berfokus pada aspek bisnis, tetapi juga mencakup pengembangan layanan strategis seperti transfer pengetahuan, pemanfaatan bersama aset, dan pengelolaan limbah di berbagai daerah.
“Pengelolaan limbah B3 merupakan tanggung jawab yang memerlukan kolaborasi strategis. Melalui dukungan PPLI, kami berupaya memenuhi standar lingkungan yang tinggi serta meningkatkan layanan bagi sektor industri pengelola limbah,” ujar Riva dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat, 1 November.
BACA JUGA:Ekonom Soroti Dampak Positif Pemutihan Utang bagi Petani dan UMKM untuk Perekonomian Nasional
BACA JUGA:PT Semen Indonesia Optimis Program 3 Juta Rumah Akan Tingkatkan Kinerja Perusahaan
Kolaborasi ini, menurut Riva, mencerminkan komitmen Pertamina Patra Niaga untuk menjadi mitra yang mendukung keberlanjutan lingkungan, sejalan dengan tujuan NZE dan target dekarbonisasi.
Sementara itu, President Director PT PPLI, Yoshiaki Chida, mengungkapkan bahwa kemitraan ini akan memperkuat peran PPLI dalam pengelolaan limbah B3 di Indonesia. Dengan pengalaman yang luas dan izin yang lengkap, PPLI memiliki kapasitas untuk memberikan layanan pengelolaan limbah yang komprehensif dan tepat waktu.
Yoshiaki berharap kemitraan ini akan memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan pengelolaan limbah nasional dan memperkuat keberlanjutan lingkungan. (jpc)