BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan konsep swasembada pangan dalam acara Retreat Kabinet Merah Putih dengan penekanan pada peningkatan kapasitas produksi domestik.
Tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat ketahanan pangan nasional, terutama dalam menghadapi ancaman krisis pangan global.
"Dalam mencapai swasembada pangan, Kementerian Pertanian telah menyiapkan langkah-langkah strategis yang tertuang dalam blueprint swasembada pangan," ujar Amran di Jakarta pada Minggu.
Paparan ini disampaikan dalam acara Retreat Kabinet di Magelang pada 26 Oktober, di mana Amran memaparkan program-program yang dirancang untuk mencapai kemandirian pangan, sebuah visi besar dari Presiden Prabowo Subianto.
BACA JUGA:Menang di GP Thailand, Freacesco Bagnaia Perkecil Selisih Poin dengan Jorge Martin
BACA JUGA:El Clasico: Barcelona Permalukan Real Madrid di Kandang Sendiri dengan Skor 4-0
Untuk mendukung pencapaian ini, Kementerian Pertanian telah melakukan refocusing anggaran pada tahun 2024. Langkah ini diharapkan mampu mempercepat peningkatan produksi pangan, khususnya beras.
Total anggaran yang direalokasi sebesar Rp1,7 triliun, yang telah berhasil meningkatkan surplus produksi beras sebanyak 1,13 juta ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp13,57 triliun.
Amran menjelaskan bahwa upaya intensifikasi pertanian dilakukan melalui penggunaan benih unggul, distribusi pupuk yang lebih merata, serta pengembangan teknologi pompanisasi di beberapa wilayah strategis seperti aliran Sungai Bengawan Solo, Cimanuk, dan Brantas. Optimalisasi lahan rawa seluas 360.000 hektar juga menjadi prioritas penting untuk meningkatkan produksi pangan.
Selain intensifikasi, Kementerian juga menargetkan ekstensifikasi lahan pertanian dengan mencetak sawah baru seluas 3 juta hektar di beberapa daerah. Target utamanya adalah Merauke dengan 1 juta hektar, diikuti oleh Kalimantan Tengah (500.000 hektar), Kalimantan Selatan (300.000 hektar), serta beberapa wilayah lain di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Aceh, dan Sumatera Utara.
BACA JUGA:Gol Cepat Haaland Bawa Manchester City Menang 1-0 atas Southampton
BACA JUGA:Gol Tunggal Giovanni Di Lorenzo Perkokoh Napoli di Puncak Serie A Usai Kalahkan Lecce
Langkah lainnya mencakup revitalisasi bendungan-bendungan baru untuk memastikan pasokan air yang efektif bagi sektor pertanian.
Selain itu, petani muda dari kalangan milenial dan generasi Z turut diberdayakan, dengan memanfaatkan teknologi modern dan pendekatan lokal yang sesuai dengan karakteristik wilayah masing-masing.
"Dengan mengadopsi pertanian modern, diharapkan biaya produksi dapat ditekan hingga 50 persen dan hasil panen meningkat hingga 100 persen," jelas Amran.