BELITONGEKSPRES.COM - Keberadaan 153 etnis Rohingya di Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, menghadapi penolakan dari warga setempat.
Mereka khawatir para pengungsi ini akan menambah beban di tengah kesulitan ekonomi yang sedang dihadapi oleh masyarakat lokal.
Ratusan pengungsi Rohingya terdampar di Pantai Dewi Indah pada Kamis, 24 Oktober, dan saat ini mereka ditampung sementara di kantor kecamatan. Pada Jumat, 25 Oktober, seluruh pengungsi yang terdiri dari 70 laki-laki dewasa, 63 perempuan dewasa, dan 20 anak-anak itu dikumpulkan di aula kantor kecamatan untuk didata dan menjalani pemeriksaan kesehatan. Namun, keberadaan mereka tidak diterima dengan baik oleh warga.
"Kami menolak mereka. Pulangkan saja ke kampung mereka. Kami sudah kesulitan, ditambah lagi kehadiran mereka yang membuat kami resah. Bahasa mereka berbeda, dan kami khawatir mereka akan menjadi beban," ungkap Samsidar, seorang warga Kecamatan Pantai Labu.
BACA JUGA:Partai Golkar Siap Kawal Kebijakan Hilirisasi Nikel di Era Prabowo-Gibran
BACA JUGA:Kapolri Sigit Sampaikan Materi Strategi Pemberantasan Korupsi di Acara Retreat Kabinet
Para pengungsi ini tiba di Pantai Dewi Indah sekitar pukul 04.00 WIB dengan menggunakan kapal kayu. Setelah tiba, mereka dievakuasi oleh pemerintah setempat dan dibawa menggunakan truk ke kantor Kecamatan Pantai Labu.
Sekretaris Daerah Kabupaten Deli Serdang, Citra Efendi Capah MS, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkolaborasi dengan petugas Imigrasi untuk melakukan pendataan, serta lembaga PBB UNHCR untuk urusan pengungsian.
"Sekarang sudah terdata 153 orang, jumlahnya bertambah karena ada yang baru mendarat. Kebutuhan pokok mereka, mulai dari makanan, minuman, hingga pengobatan, menjadi tanggung jawab lembaga internasional UNHCR," jelas Citra pada Jumat, 25 Oktober.
Pemerintah Kabupaten Deli Serdang berencana mengadakan rapat koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk membahas permasalahan yang dihadapi para pengungsi Rohingya ini.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Memimpin Parade Senja di Akmil, Diikuti Menteri Kabinet dan 1.200 Taruna
BACA JUGA:CSIS: Koalisi Prabowo-Gibran Tidak Bisa Dianggap Sebagai Koalisi Gemuk, Ini Alasannya
"Besok kita akan melakukan rapat di Kantor Bupati dengan stakeholder terkait untuk merumuskan langkah-langkah penyelesaian bagi pengungsi yang saat ini berada di aula kecamatan," tambahnya.
Etnis Rohingya adalah kelompok yang berasal dari Myanmar, yang sering kali menghadapi diskriminasi di negara asal mereka, sehingga banyak dari mereka terpaksa meninggalkan Myanmar dengan cara ilegal dan terdampar di perairan Indonesia. (beritasatu)