KemenKopUKM Gandeng Smesco Indonesia untuk Perkuat Pemasaran Produk UMKM

Senin 21 Oct 2024 - 15:54 WIB
Reporter : Erry Frayudi
Editor : Erry Frayudi

BELITONGEKSPRES.COM - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melalui Badan Layanan Umum (BLU) terus mengembangkan strategi pemasaran untuk memperkuat produk Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM). 

Direktur Bisnis dan Pemasaran Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) KUKM, Rizki Firdaus, menjelaskan bahwa BLU, seperti Smesco Indonesia, telah bermitra dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta seperti Google dan YouTube, untuk memperluas pasar UMKM.

Menurut Rizki, Smesco berperan sebagai jembatan antara koperasi dan UMKM dengan sektor swasta dan pemerintah, memfasilitasi promosi produk melalui model pemasaran B2C (business to consumer) dan B2B2C (business to business to consumer). Selain itu, Smesco juga bertindak sebagai Integrated Startup Hub yang mendukung pertumbuhan startup secara berkelanjutan.

Lebih lanjut, Smesco menyediakan layanan terpadu untuk membantu pelaku UMKM mengurus berbagai perizinan, seperti NIB, Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), dan sertifikasi Halal. 

BACA JUGA:Presiden Prabowo Tekankan Subsidi dan Bantuan Harus Tepat Sasaran untuk Rakyat

BACA JUGA:Apindo: Pemerintah Prabowo-Gibran Perlu Tinjau Ulang Data Kemiskinan

Layanan ini mencakup pendampingan, bimbingan, dan konsultasi, dengan fokus utama saat ini pada sertifikasi Halal Self Declare yang difasilitasi melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJH).

“Dengan dukungan ini, kami berharap UMKM dapat mandiri dan berkembang lebih pesat melalui program-program pendampingan yang kami sediakan,” kata Rizki.

Sementara itu, Direktur Umum dan Hukum Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), Oetje Koesoema, menyatakan bahwa LPDB-KUMKM siap mendukung koperasi di seluruh Indonesia dengan pembiayaan yang diarahkan untuk mendorong sektor riil. 

Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM dan memberikan kontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.

“Sejak 2020, kami fokus pada pembiayaan koperasi, dan sekarang kami memperluas dukungan ke sektor riil untuk memperkuat dampak ekonomi yang dihasilkan,” jelas Oetje. (dis)

Kategori :