Pulau Belitong, yang sebelumnya menjadi kebanggaan Indonesia sebagai UNESCO Global Geopark, kini menghadapi ancaman kehilangan status tersebut. Peringatan yang dikeluarkan UNESCO pada 2024 menyoroti kelemahan dalam pengelolaan dan pelestarian kawasan geopark, membuat publik bertanya-tanya: mampukah Belitong mengembalikan kejayaannya sebagai salah satu destinasi geowisata dunia?
Menurut UNESCO, Global Geoparks - Guidelines and Criteria, Pulau Belitong mendapat 'warning' status UNESCO Global Geopark, dan ini menimbulkan tanda tanya mengenai penyebabnya. Berdasarkan laporan dan informasi dari berbagai sumber, salah satu alasan utamanya adalah ketidakmampuan dalam memenuhi standar yang ditetapkan oleh UNESCO terkait pelestarian, pengelolaan, serta pengembangan kawasan geopark.
Tanda peringatan atau warning “kuning” dari UNESCO diberikan sebagai bentuk peringatan bahwa ada beberapa kriteria yang belum terpenuhi. Misalnya, infrastruktur di beberapa area dinilai kurang memadai, pengelolaan kawasan yang belum terintegrasi dengan baik, dan kurangnya program pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
Selain itu, keterlibatan masyarakat lokal dalam menjaga dan mengelola kawasan geopark juga dinilai masih rendah, sementara aktivitas yang dapat merusak lingkungan, seperti penambangan ilegal, masih terjadi di beberapa area. Semua ini menjadi perhatian utama UNESCO, karena geopark tidak hanya tentang keindahan alam, tetapi juga tentang upaya menjaga ekosistem dan memberdayakan masyarakat lokal.
BACA JUGA:Warisan Terindah Jokowi
Kemudian, evaluasi rutin dari UNESCO mengharuskan setiap geopark untuk tidak hanya mempertahankan, tetapi juga meningkatkan kualitas pengelolaan dan pemeliharaan kawasan sesuai dengan perkembangan waktu. Pulau Belitong dianggap belum cukup memenuhi perkembangan ini, sehingga diberi status "kuning" atau peringatan untuk segera memperbaiki kekurangan yang ada sebelum benar-benar kehilangan status sebagai UNESCO Global Geopark.
Pemulihan status UNESCO Global Geopark di Pulau Belitong memang membutuhkan usaha besar, tapi bisa dicapai dengan langkah-langkah yang jelas. Apa saja langkah yang bisa diambil? Yuk, kita lihat.
Pertama, infrastruktur harus diperbaiki. Jalan wisata, pusat informasi, dan papan petunjuk perlu ditingkatkan agar wisatawan merasa nyaman dan lebih tertarik untuk berkunjung. Selain membuat wisata lebih menyenangkan, infrastruktur yang baik juga memperkuat citra Pulau Belitong sebagai geopark yang dikelola dengan baik. Hal ini penting karena Pulau Belitong sudah dikenal di tingkat internasional.
Kedua, kita harus menjaga lingkungan. Ini syarat utama agar status geopark dari UNESCO bisa dipertahankan. Pemerintah harus segera melakukan perbaikan lahan yang rusak dan melindungi flora dan fauna di sana. Penelitian dan identifikasi spesies endemik yang ada di Pulau Belitong juga penting, supaya bisa melindungi habitat mereka dan mencegah kerusakan ekosistem.
BACA JUGA:Peran Gen Z di Pilkada Belitung 2024: Dari Teknologi ke Etika Digital
Ketiga, peran masyarakat lokal sangat penting. Masyarakat Pulau Belitong harus dilibatkan lebih banyak dalam mengelola geopark. Program edukasi bisa membantu mereka memahami pentingnya menjaga alam. Masyarakat juga bisa dilibatkan dalam kegiatan seperti penanaman pohon dan pembersihan pantai. Selain itu, usaha-usaha kecil berbasis ekowisata bisa dikembangkan untuk meningkatkan ekonomi lokal tanpa merusak lingkungan.
Selanjutnya, promosi juga tidak kalah penting. Pulau Belitong harus lebih dikenal, baik di tingkat nasional maupun internasional. Pemerintah daerah bisa bekerja sama dengan sektor swasta untuk melakukan kampanye promosi yang menarik, serta mengikuti pameran pariwisata global. Dengan cara ini, Pulau Belitong akan lebih dikenal sebagai destinasi ekowisata yang unik.
Terakhir, kita harus memastikan Pulau Belitong memenuhi semua standar UNESCO untuk geopark global. Evaluasi berkala perlu dilakukan, dan jika ada kekurangan, harus segera diperbaiki. Pelaporan yang jelas kepada UNESCO akan menunjukkan komitmen kita untuk menjaga status geopark ini.
Secara keseluruhan, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta adalah kunci untuk memulihkan status UNESCO Global Geopark di Pulau Belitong. Dengan infrastruktur yang baik, lingkungan yang terjaga, pemberdayaan masyarakat, promosi yang tepat, dan kepatuhan pada standar UNESCO, Pulau Belitong bisa kembali mendapatkan status tersebut dan membawa manfaat jangka panjang bagi semua.
BACA JUGA:Indonesia Membangun Warisan Energi Bersih