BACA JUGA:Sinergi Kembangkan Literasi, SMAN 1 Manggar dan SMKN 1 Sungailiat Jalin Kesepakatan
Adapun MoU ini mencakup beberapa poin penting. Antara lai, pertama, pertukaran Best Practices: Setiap sekolah yang terlibat akan saling berbagi strategi dan metode literasi yang efektif. Melalui forum diskusi dan kunjungan antar sekolah, guru-guru dapat belajar dari pengalaman satu sama lain untuk meningkatkan program literasi di sekolah masing-masing.
Kedua, Peningkatan Akses Buku dan Sumber Belajar: Sekolah-sekolah akan bekerja sama dalam penyediaan buku-buku bacaan berkualitas melalui perpustakaan digital dan perpustakaan keliling. Selain itu, akan diupayakan pengadaan buku-buku baru yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Ketiga, Pelatihan dan Pengembangan Guru: MoU ini juga mencakup pelatihan bagi para guru untuk mengembangkan metode pengajaran yang mendukung penguatan literasi. Guru-guru akan dilatih untuk merancang pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Keempat, Kompetisi Literasi Antar Sekolah: Untuk meningkatkan antusiasme siswa terhadap literasi, kompetisi literasi di antara sekolah-sekolah yang terlibat juga akan diadakan. Hal ini akan menjadi ajang unjuk kreativitas dan kemampuan berpikir kritis siswa, baik dalam bentuk lomba menulis, debat, hingga pembuatan vlog edukatif.
BACA JUGA:Siswa SMAN 1 Manggar Kembali Raih Prestasi, Obel Rebut Medali Perak OSN 2024
Para kepala sekolah yang hadir dalam acara ini sangat antusias menyambut kerjasama ini. Sumardoni, kepala sekolah SMAN 1 Payung, menyatakan bahwa kerjasama ini memberikan motivasi baru bagi sekolahnya.
“Kami sangat terbuka dengan inisiatif ini. Literasi memang menjadi perhatian utama kami, dan kerjasama ini akan memberikan dorongan besar bagi para guru dan siswa untuk lebih aktif,” ujar Sabarudin.
Sabarudin berharap bahwa kerjasama ini dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain di provinsi Bangka Belitung. “Kami berharap ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi benar-benar dapat memberikan dampak nyata di lapangan. Saya optimis bahwa melalui literasi, kita bisa menciptakan generasi muda yang cerdas, kritis, dan berkarakter kuat,” tegasnya.
Sementara itu, Rosmegawati, kepala sekolah SMAN 2 Toboali, menambahkan bahwa peningkatan literasi tidak hanya akan berdampak pada hasil akademik siswa, tetapi juga pada karakter dan keterampilan hidup mereka.
BACA JUGA:Turnamen DANKI BRIMOB 2024, Tim Futsal SMONE.4U SMAN 1 Manggar Raih Kemenangan Gemilang
“Siswa yang memiliki kemampuan literasi yang baik akan lebih siap menghadapi dunia luar, baik dalam hal karir maupun kehidupan sosial,” jelasnya.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif antara Sabarudin dan para peserta. Dalam sesi ini, para guru dan kepala sekolah yang hadir menyampaikan pandangan dan harapan mereka terhadap program literasi di masa depan.
Pertanyaan seputar implementasi program, tantangan yang mungkin dihadapi, hingga cara memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam literasi menjadi topik diskusi yang hangat.
Dengan semangat kebersamaan yang tinggi, kerjasama pengembangan literasi ini diharapkan dapat berjalan dengan baik dan memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan pendidikan di Bangka Selatan. Melalui sinergi yang kuat antara sekolah-sekolah, literasi bukan lagi menjadi sekadar kata kunci, tetapi akan menjadi budaya di lingkungan pendidikan.