TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM - Pengamat Pendidikan dan Akademisi Belitung Marta Sanjaya, mengkritisi Djoni Alamsyah yang diduga ikut menyerahkan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) pemerintah.
Beasiswa PIP diserahkan melalui DPC PKB Belitung di kediaman Hafrian Fajar kawasan Tanjungpandan, Kamis 19 September 2024. Di lokasi itu, Bakal Calon Bupati Belitung Djoni Alamsyah ikut membagikan beasiswa.
Bahkan foto penyerahan beasiswa tersebut viral di Belitung. Hal itu juga menuai kritikan sejumlah masyarakat termasuk Anggota DPRD Kabupaten Belitung. Pasalnya, Penyaluran beasiswa yang bersumber dari APBN.
Marta Sanjaya mengatakan, PIP adalah program pemerintah yang merangkul berbagai aspek pendidikan. Program ini meliputi pemberian bantuan berupa uang tunai, peningkatan akses terhadap pendidikan, serta kesempatan belajar yang lebih luas.
BACA JUGA:Mau Cuan Banyak? Sekarang YouTube Luncurkan Program Afiliasi Shopping, Simak Cara dan Syaratnya
BACA JUGA:Kasus KDRT Anggota DPRD Babel Terpilih, Polisi Sudah Periksa Saksi
"Program ini diberikan kepada peserta didik yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin untuk membantu membiayai pendidikan mereka," kata Marta Sanjaya kepada Belitong Ekspres, Jumat 20 September 2024.
Dia menjelaskan, PIP dirancang untuk memastikan bahwa anak-anak usia sekolah dari lapisan masyarakat yang kurang beruntung tetap dapat menerima pendidikan hingga tingkat menengah.
Program ini mencakup jalur pendidikan formal maupun informal, seperti Paket A hingga Paket C, serta pendidikan khusus. Salah satu tujuan utama PIP adalah mencegah terjadinya putus sekolah.
Dengan memberikan bantuan finansial kepada keluarga miskin, pemerintah berharap dapat menarik kembali siswa yang telah putus sekolah agar melanjutkan pendidikan mereka.
BACA JUGA:Pilkada 2024, PBB Belitung Siap Menangkan Djoni Alamsyah dan Syamsir
BACA JUGA:Pilkada Belitung 2024, Masyarakat Lintas Bugis Dukung Pasangan Djoni Alamsyah-Syamsir
"Program ini juga bertujuan meringankan beban biaya pendidikan, baik biaya langsung maupun tidak langsung, yang sering menjadi hambatan bagi keluarga kurang mampu," jelas Marta.
Mengenai Djoni Alamsyah yang hadir dan juga diduga turut menyerahkan program beasiswa kepada penerima, menurut Marta dia terkesan hanya nebeng dan juga numpang popularitas.
"Jangan nebeng, ini bagian kebohongan publik. Kasihan masyarakat Kabupaten Belitung berharap program bantuan seperti ini, tapi bukan produk paslonnya," ungkapnya.