BELITONGEKSPRES.COM - Baru-baru ini, radar canggih yang dipasang di Laut China Selatan berhasil menangkap fenomena gelembung plasma misterius di atas piramida Giza, Mesir!
Laporan tersebut adalah kali pertama gelembung plasma di atas Piramida Mesir bisa terdeteksi langsung dari permukaan Bumi—dan itu luar biasa!
Gelembung plasma ini dikenal sebagai gelembung plasma khatulistiwa (EPB). EPB adalah kumpulan gas panas yang terbentuk di ketinggian rendah setelah matahari terbenam.
Biasanya, fenomena ini terjadi di beberapa wilayah, termasuk di atas piramida Giza, namun sebelumnya hanya bisa dilihat dari luar angkasa.
BACA JUGA:Wasdapa! 1,3 Juta Android TV Terinfeksi Malware Vo1d, Apa Ciri-cirinya?
BACA JUGA:Pre-Order iPhone 16 Tak Sesuai Harapan, Apa Alasannya?
Sebelumnya, untuk mengamati EPB, ilmuwan harus berada di luar angkasa karena pengamatan dari Bumi terhalang oleh lengkungan planet kita.
Namun, berkat tim dari Chinese Academy of Science yang melakukan pengamatan dari Pulau Hainan, China—berjarak sekitar 8.000 kilometer dari Mesir—mereka berhasil mendeteksi fenomena ini.
Peneliti menggunakan radar ionosfer jarak jauh yang disebut LARID (Low-altitude Ionospheric Radar for Observation of Disturbances). LARID adalah sistem radar yang dirancang khusus untuk memantau keanehan yang dihasilkan oleh gelembung plasma.
Sistem ini bekerja dengan mengirimkan sinyal radio ke EPB dan mendeteksi perubahan sinyal yang terjadi. Sebelumnya, LARID digunakan untuk memperpanjang jarak transmisi radio dengan memantulkan sinyal ke titik lain di Bumi.
BACA JUGA:Harta Karun Arkeologi: Cincin Kuno Berusia 1000 Tahun Ditemukan di Benteng Burghead
BACA JUGA:Gunung Bawah Laut Raksasa Ditemukan di Chile: Keajaiban Baru Samudra Pasifik!
LARID buatan China ini memiliki kemampuan deteksi hingga 9.600 kilometer dan dianggap sebagai terobosan besar dalam pemantauan EPB.
Peneliti berharap teknologi ini dapat membantu membangun jaringan radar lintas cakrawala yang memungkinkan pemantauan EPB secara real-time di seluruh dunia.
"Hasil ini membuka perspektif baru tentang bagaimana kita bisa membangun jaringan radar ketinggian rendah yang melintasi cakrawala, yang nantinya akan memungkinkan pemantauan EPB secara real-time di seluruh dunia," ujar peneliti seperti dikutip oleh IFL Science.