MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM - Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Hillda Herawati mengungkapkan, Belitung Timur (Beltim) salah satu daerah yang masih minim kesadaran soal kesehatan gigi dan mulut.
Hal itu Hillda Herawati saat menghadiri pembukaan program FKG (Fakultas Kedokteran Gigi) Unjani Mengabdi 2024 di Auditorium Zahari MZ, Manggar Rabu, 11 September. Dia datang membawa 230 orang rombongan Unjani Mengabdi 2024.
Menurut Hillda, jika merka melihatnya dari riskesdes yang riset nasional dari PDGI, bahwa di daerah Kabupaten Beltim masih minim untuk kesehatan gigi dan mulutnya.
"Maka kami akan selalu mengadakan untuk yang tercatatkan, di mana kesehatan giginya masih kurang, jadi ikut ambil andil bagian untuk mensejahterakan dalam segi kesehatan," ujar Hillda
BACA JUGA:Syuting Film Horor The Bell 'Hantu Penebok' di Beltim Selesai, Kapan Tayang di Bioskop?
BACA JUGA:Jelang Pilkada Beltim 2024, Bawaslu Gandeng Pemilih Pemula Sosialisasi Pengawasan Partisipatif
Kehadiran mereka di Kabupaten Beltim selama 2 hari kedepan, 12-14 September akan diisi dengan berbagai kegiatan. Di antaranya pemeriksaan gigi, cabut gigi, pembersihan karang gigi hingga konsultasi. Dijadwalkan mereka melaksanakan program Unjani Mengabdi di Kecamatan Gantung.
"Besok ada pemeriksaan, pengobatan jadi buat masyarakat sekitar apabila ada, gratis lho. Ada sekitar 230 yang dilibatkan, kami membawa pasukan," kata Hillda.
Di antara yang dilibatkan adalah mahasiswa tingkat 1 hingga 4, mahasiswa koas dan para dosen Fakultas Kedokteran Gigi Unjani. "Kami sengaja untuk memperkenalkan kepada mereka untuk kawan-kawan baru bahwa beginilah kehidupan seorang dokter gigi," sebut Hillda.
Sementara itu, Rektor Unjani yang juga hadir langsung Prof. Hikmahanto Juawana, Ph.D berharap program FKG Unjani yang sudah berjalan sejak 2009, akan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, terutama kesehatan gigi dan mulut.
BACA JUGA:Cara Meningkatkan Potensi Ikan Juwi di Belitung Timur: Solusi Inovatif Tingkatkan Harga Jual
BACA JUGA:Butuh 1 Orang, KPU Beltim Buka Lowongan Kerja
"Mudah-mudahan juga diantara mereka ada yang mau jadi dokter gigi karena kita sekarang juga sangat membutuhkan dokter gigi disamping dokter umum. Tapi harapannya mereka akan mengabdi ke berbagai daerahnya, pemerataan jangan sampai di kota semua," ujar Prof. Hikmahanto.
Ditambahkan Prof Hikmahanto, Indonesia mengalami krisis dokter gigi karena banyak yang berpraktek di pulau Jawa. Sehingga pemerataan yang diharapkan mampu mengatasi kesehatan gigi, minim di daerah luar Jawa.
"Makanya sekarang universitas di daerah timur sekarang sudah diharuskan mempunyai fakultas kedokteran gigi," kata Prof. Hikmahanto.