Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Belum Cukup untuk Status Negara Maju

Sabtu 31 Aug 2024 - 11:54 WIB
Reporter : Erry Frayudi
Editor : Erry Frayudi

JAKARTA, BELITONGEKSPRES.COM - Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat naik sebesar 5 persen, Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa angka ini belum memadai untuk mengangkat Indonesia menjadi negara maju.

Dalam pernyataannya, Sri Mulyani menjelaskan bahwa meskipun pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen dianggap sebagai pencapaian di tengah ketidakstabilan ekonomi global saat ini, angka tersebut masih belum cukup untuk membawa Indonesia ke status negara berpenghasilan tinggi atau "High Income Country."

"Apakah 5 persen itu cukup? Tentu tidak, jika kita ingin mencapai status sebagai negara berpenghasilan tinggi," kata Sri Mulyani dalam pernyataan tertulis resminya pada Jumat, 30 Agustus 2024.

Sejalan dengan itu, Ekonom Senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, menyatakan bahwa untuk mencapai status negara maju, Indonesia perlu mencatatkan pertumbuhan ekonomi antara 6 hingga 7 persen.

BACA JUGA:Mulai Oktober 2024, Maskapai Indonesia AirAsia Buka Penerbangan Langsung ke Hong Kong

BACA JUGA:Distribusi Pertalite Tetap Berjalan 1 September 2024, Daftar QR Code Sebelum Terlambat!

"Untuk menjadi negara maju dengan target pendapatan per kapita Rp 12.000, kita memerlukan pertumbuhan sebesar 6 hingga 7 persen. 

Selain itu, perlu ada peningkatan yang signifikan pada jumlah kelas menengah," ujar Tauhid saat dihubungi oleh Disway pada Jumat, 30 Agustus 2024.

Tauhid juga menekankan pentingnya mengatasi tantangan populasi tidak produktif dan mencari cara untuk memastikan stabilitas ekonomi kelas menengah.

"Kita perlu memastikan bahwa kelas menengah menjadi lebih sejahtera dan mengatasi masalah populasi dengan meningkatkan proporsi kelompok produktif, agar kita terhindar dari jebakan populasi tidak produktif," tambah Tauhid.

BACA JUGA:Perum Bulog Rencanakan Impor 1,2 Juta Ton Beras untuk Stabilkan Pasokan dan Harga

BACA JUGA:Terbesar di Indonesia, PLN Bersama Aruna PV Resmi Operasikan PLTS 'Ground-Mounted'

Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya penguasaan teknologi sebagai fondasi bagi transformasi ekonomi Indonesia dari yang berbasis sumber daya alam menjadi berbasis teknologi.

"Itu adalah syarat utama. Tanpa pemenuhan syarat tersebut, akan sangat sulit bagi Indonesia untuk menjadi negara maju," tutup Tauhid. (dis)

Kategori :