Inovasi Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan

Senin 26 Aug 2024 - 21:12 WIB
Oleh: Baratadewa Sakti Perdana

Strategi berikutnya yang dapat diimplementasikan adalah pemanfaatan aplikasi digital super, yang menyediakan berbagai fasilitas layanan untuk proses bisnis pertanian, mulai dari pembiayaan, pengolahan, hingga pemasaran produk. Melalui aplikasi digital ini, petani dapat mengakses informasi dan teknologi secara mudah dan cepat, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas mereka.

Selain itu, skema pembiayaan saprodi dengan model salamplus dapat menjadi solusi untuk masalah permodalan yang sering dihadapi oleh petani khususnya yang masih memiliki petak sawah. Dalam skema ini, pembeli yaitu perusahaan melakukan transaksi jual beli pesan barang yang dalam hal ini adalah gabah kepada koperasi petani dengan penentuan kualitas, kuantitas, harga, waktu pengambilan barang, dan penyerahan uang dilakukan secara kontan dilakukan di awal masa tanam, yaitu saat transaksi jual beli pesan ini terjadi.

BACA JUGA:Penyelarasan rencana pembangunan nasional-daerah menuju Indonesia Emas

Kemudian ditunjuknya pihak ketiga untuk memantau dan mengawasi penggunaan uang tersebut sebagai modal kerja petani serta memastikan proses produksi berjalan dengan baik. Skema ini juga memungkinkan perusahaan dapat membeli dapat membeli dengan harga yang lebih tinggi daripada harga yang ditawarkan oleh tengkulak kepada petani, ini dikarenakan petani tetap akan menerima dividen dari perusahaan pada periode tertentu yang berasal dari keuntungan bersih penjualan produk perusahaan hingga ke end-user. Sehingga skema ini akan mengurangi secara signifikan ketergantungan petani pada tengkulak dan memberikan kepastian modal kerja yang lebih aman dan berkelanjutan.

Inovasi koperasi berbasis wakaf saham korporasi tidak hanya dapat meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga berpotensi mengentaskan kemiskinan ekstrem di pedesaan. Dengan adanya koperasi, petani dapat mengakses sumber daya dan teknologi yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka. Keuntungan yang dihasilkan dari pengelolaan saham korporasi dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup petani dan keluarganya, misalnya melalui pendidikan, kesehatan, dan perumahan.

Selain itu, koperasi juga dapat memainkan peran penting dalam pembangunan infrastruktur di pedesaan, seperti jalan, irigasi, dan fasilitas penunjang lainnya. Dengan adanya infrastruktur yang memadai, petani dapat lebih mudah mengakses pasar dan menjual produk mereka dengan harga yang lebih baik. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani, serta mengurangi tingkat kemiskinan di pedesaan.

BACA JUGA:RUU Kilat Pilkada dan Putusan MK

Inovasi koperasi berbasis wakaf saham korporasi merupakan solusi yang potensial untuk mendukung ketahanan pangan dan mengentaskan kemiskinan ekstrem di pedesaan. Melalui koperasi, petani dapat mengakses sumber daya, teknologi, dan pasar secara kolektif, sehingga dapat meningkatkan efisiensi produksi dan daya tawar mereka. Sedangkan skema wakaf saham korporasi dapat meningkatkan kesejahteraan petani dengan memberikan keuntungan dari pengelolaan saham korporasi kepada anggota koperasi.

Untuk mengimplementasikan inovasi ini, perlu disiapkan regulasi yang mendukung agar strategi bisnis yang inovatif berupa koperasi berbasis wakaf saham korporasi, pemanfaatan aplikasi digital super dan skema pembiayaan saprodi dengan model salamplus, dapat diselenggarakan dengan baik karena memiliki kepastian hukum. Dengan adanya inovasi dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan sektor pertanian di Indonesia dapat lebih menarik bagi generasi muda, meningkatkan kesejahteraan petani, dan mengentaskan kemiskinan ekstrem di pedesaan. (ant)

*) Baratadewa Sakti Perdana 

Praktisi Keuangan Keluarga & Pendamping Bisnis UMKM

Kategori :