BELITONGEKSPRES.COM, JAKARTA - Dokter dan pemerhati kesehatan Reisa Broto Asmoro menegaskan bahwa air susu ibu (ASI) dan imunisasi tidak dapat saling menggantikan satu sama lain. Kedua hal tersebut dianggap sebagai penguat yang saling melengkapi.
Reisa menjelaskan bahwa anggapan bahwa ASI saja sudah cukup tidak tepat. Meskipun ASI memiliki peran penting, baik ASI maupun imunisasi memiliki peran yang saling mendukung dan tidak bisa digantikan satu sama lain.
Dalam diskusi online tentang ASI dan imunisasi di Jakarta, Reisa menyatakan bahwa ASI memberikan perlindungan secara umum, sementara imunisasi memberikan perlindungan khusus terhadap penyakit atau masalah kesehatan tertentu.
Reisa menjelaskan bahwa berbagai jenis vaksin dibutuhkan karena setiap vaksin ditujukan untuk melawan satu penyakit tertentu. Vaksin bekerja secara spesifik dengan merangsang tubuh untuk menghasilkan antibodi khusus yang memberikan perlindungan tambahan terhadap penyakit tersebut.
BACA JUGA:Kabar Baik untuk Calon Jemaah Haji Indonesia, Ada Kouta Tambah Musim Haji 2024
BACA JUGA:Polri Rekrut Pilot Pesawat Komersial Berkarir di Kepolisian
"Dengan demikian, ASI dan imunisasi memiliki peran yang berbeda namun penting dalam menjaga kesehatan bayi dan anak-anak," kata dia diskusi online saat diskusi online tentang ASI dan imunisasi, Selasa 9 Januari 2024.
Menurut pandangan Reisa, pemberian imunisasi pada anak memiliki manfaat dalam meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit tertentu. Hal ini dapat berdampak positif pada kesehatan dan produktivitas anak serta keluarganya.
Ia mengungkapkan bahwa kedua aspek, yaitu pemberian ASI (Air Susu Ibu) dan imunisasi, memiliki peran penting. Meskipun ASI, terutama yang bersifat eksklusif, memberikan manfaat besar bagi anak, namun imunisasi juga memberikan perlindungan tambahan terhadap penyakit spesifik yang berbahaya.
Sebelumnya, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan RI, Prima Yosephine, menyatakan bahwa memberikan Imunisasi Rutin Lengkap kepada anak adalah salah satu langkah pemerintah untuk mencegah kematian dan penyakit akibat infeksi virus.
Pemerintah telah menyediakan 14 jenis antigen imunisasi gratis untuk berbagai penyakit, seperti pneumonia yang dapat dicegah dengan imunisasi PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine), diare dengan imunisasi RV (Rotavirus), dan kanker leher rahim yang dapat dicegah melalui imunisasi HPV.
Prima Yosephine menekankan perlunya penambahan jenis vaksin, dari 11 antigen menjadi 14 antigen imunisasi nasional. "Ini dilakukan karena sebagian besar kematian bayi dan balita disebabkan oleh pneumonia dan diare, yang seharusnya dapat dicegah melalui vaksinasi," kata Prima.