Hendrya Sylpana

Kemenkes: Imunisasi Ganda Aman dan Efektif, Sesuai Rekomendasi Kesehatan Global

Ilustrasi Imunisasi (freepik)--

BELITONGEKSPRES.COM - Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Prima Yosephine, menegaskan bahwa pemberian imunisasi ganda atau kombinasi lebih dari satu jenis vaksin dianggap aman. Penegasan ini dilakukan menyusul kekhawatiran terkait kasus kematian bayi di Sukabumi setelah menerima imunisasi ganda.

Menurut Prima, imunisasi ganda telah direkomendasikan oleh Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). "Imunisasi ganda ini aman dilakukan dalam satu kunjungan," ujarnya kepada wartawan pada Minggu, 30 Juni.

Pemberian vaksin sesuai jadwal imunisasi nasional mengikuti rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), baik untuk jadwal rutin maupun kejar (catch up). "Imunisasi kombinasi, baik yang mengandung lebih dari satu antigen atau lebih dari satu jenis vaksin, memiliki tingkat keamanan dan efektivitas yang sama dengan vaksin tunggal," tambahnya.

Prima juga menyoroti bahwa pemberian beberapa vaksin atau kombinasi vaksin dalam satu kunjungan penting untuk melindungi anak sejak dini dan memudahkan untuk menyelesaikan dosis yang dianjurkan tepat waktu. Ia menegaskan bahwa penerimaan vaksin ganda tidak memberatkan sistem kekebalan tubuh karena jumlah antigen dalam vaksin hanya sebagian kecil dibandingkan dengan yang secara alami terpapar tubuh sehari-hari.

BACA JUGA:Waspada Penyakit Jantung Koroner, Kenali Gejala dan Jenisnya

BACA JUGA:Tanpa Skincare, 5 Jus Buah yang Membuat Kulitmu Glowing Secara Alami

Data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat mendukung bahwa menerima kombinasi vaksin tidak menimbulkan masalah kesehatan kronis. Meskipun beberapa kombinasi vaksin dapat menyebabkan demam sementara, kondisi ini bersifat singkat dan tidak menimbulkan kerusakan permanen.

Di Indonesia, manfaat dari imunisasi ganda antara lain memberikan perlindungan cepat pada usia yang rentan, efisiensi dalam jumlah kunjungan ke fasilitas kesehatan, mengurangi trauma pada anak, serta meningkatkan efisiensi dan cakupan program imunisasi secara keseluruhan. (jpc)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan