BELITONGEKSPRES.COM - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah mengimplementasikan serangkaian strategi untuk meningkatkan keamanan data nasabahnya sebagai bagian dari upaya melawan serangan siber.
Arga M. Nugraha, Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, mengungkapkan bahwa langkah-langkah tersebut mencakup penerapan teknologi keamanan terbaru dan pengembangan aplikasi yang terintegrasi dengan praktik tim keamanan (DevSecOps practices).
Selain itu, BRI juga melakukan pemantauan keamanan TI secara real-time, proaktif dalam menangani celah keamanan (vulnerability management), dan membentuk Tim Tanggap Insiden Keamanan Komputer (Computer Security Incident Response Team) yang bersertifikat oleh BSSN.
Arga menekankan pentingnya kolaborasi untuk mengantisipasi serangan siber, termasuk pertukaran informasi dengan asosiasi perbankan dan stakeholder terkait lainnya untuk melindungi sistem IT, data, dan dana nasabah.
BACA JUGA:Cadangan Minyak Baru Indonesia Ditemukan PHR, Potensi 3.000 Barel Per Hari
BACA JUGA:Kenaikan Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp1,42 Juta per Gram
BRI juga aktif dalam meningkatkan literasi digital dan keuangan di masyarakat seiring dengan peningkatan pengguna mobile banking BRImo yang mencapai lebih dari 30 juta pengguna. Arga menegaskan pentingnya kesadaran akan keamanan digital di antara nasabah.
Untuk menghadapi tantangan serangan siber yang semakin kompleks, BRI berkomitmen untuk terus memperkuat keamanan digital dengan alokasi anggaran yang signifikan untuk pengembangan teknologi, proses, dan sumber daya manusia.
Bank ini menerapkan framework keamanan cyber berbasis NIST (National Institute of Standards and Technology) dan menyediakan keamanan end-to-end di semua layanan perbankan digitalnya. Selain itu, BRI juga mengoperasikan multiple data center untuk memastikan resiliensi sistem.
Arga menyatakan harapannya agar insiden keamanan digital dapat diatasi dengan baik sebagai pembelajaran bagi BRI dalam mengelola risiko keamanan siber ke depannya. (ant)