BACA JUGA:Peran Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Pengembangan Desa Wisata Namang
Setelah beberapa bulan kampanye, daftar calon kandidat dari Partai Republik telah mengerucut menjadi beberapa nama.
Selain Trump, mereka adalah Gubernur Florida Ron DeSantis berusia 45 tahun dan Nikki Haley, 51 tahun (mantan gubernur South Caroline serta mantan duta besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa).
Selain itu, ada Vivek Ramaswamy, 38 tahun (pengusaha) dan Chris Christie, 61 tahun (mantan gubernur New Jersey).
Peluang terpilih
Oleh sebagian kalangan, Biden dilihat berpotensi terpilih kembali sebagai presiden mengingat jejaknya yang relatif sudah lama di dunia politik.
Dia merupakan anggota senior Partai Demokrat. Pernah menjadi anggota Senat mewakili Negara Bagian Delaware selama 36 tahun. Juga, menjabat wakil presiden pada era Presiden Barack Obama (2009-2017).
Sebagai sosok yang saat ini sedang aktif menjabat sebagai presiden, Biden dianggap punya keuntungan tambahan. Dia dinilai bisa menggunakan berbagai sumber daya, infrastruktur, dan perhatian dari media.
Misalnya, Presiden ke-46 AS itu bisa leluasa berkampanye dengan mengangkat keberhasilan dari kebijakan-kebijakan yang diterapkan, seperti UU Penurunan Inflasi, serta investasi infrastruktur.
BACA JUGA:Fanatisme Politik Masyarakat Indonesia
BACA JUGA:JALAN TERJAL UMKM GO EKSPOR
Namun, ada kekhawatiran soal usianya. Suami Jill Biden, ayah empat anak, dan kakek tujuh cucu itu akan berusia 82 tahun dan menjadi presiden tertua AS jika dilantik sebagai presiden pada 20 Januari 2025.
Faktor usia menggiring kemungkinan menurunkan niat orang-orang untuk memilihnya atas kekhawatiran soal kesehatan dan energi Biden. Kalangan pengkritik menganggap Biden kurang berenergi maupun karismatik --kendati dia lebih berpengalaman dan bersikap moderat.
Di kubu seberang, Trump masih dianggap sebagai sosok berpengaruh di Partai Republik.
Bahkan dari kacamata jajak pendapat, beberapa kali tingkat dukungan masyarakat terhadap suami Melania Trump itu lebih tinggi dibandingkan dengan Biden.
Tingkat dukungan rendah biasanya didapat Trump dari kubu Demokrat dan sosok-sosok moderat di kalangan Partai Republik.