TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) tengah berupaya keras untuk memulihkan sektor pariwisata yang lesu.
Penjabat (Pj) Bupati Belitung, Yuspian, mengungkapkan bahwa salah satu langkah yang diambil adalah merancang strategi pemulihan pariwisata guna menarik lebih banyak wisatawan.
"Kami menganggap penting merancang strategi pemulihan sektor pariwisata karena dalam beberapa waktu terakhir, pariwisata Belitung mengalami penurunan," ujar Yuspian saat memimpin sarasehan pemulihan pariwisata Belitung, Senin 24 Mei 2024.
Menurut Yuspian, industri pariwisata Belitung sangat terpengaruh oleh situasi nasional dan internasional, termasuk pandemi Covid-19. Peperangan di belahan dunia yang memengaruhi kunjungan wisatawan internasional.
BACA JUGA:PLN Babel Dorong Budidaya Udang Vaname di Belitung, Nelayan Tanjung Rusa Ucapkan Terimakasih
"Termasuk di masa transisi tahun politik, apalagi menjelang pilkada di akhir tahun nanti, kondisi ini tentunya berpengaruh terhadap pariwisata," tambah Yuspian.
Yuspian juga menekankan bahwa pariwisata sangat dipengaruhi oleh tiga aspek utama: atraksi, amenitas, dan aksesibilitas.
Namun, ia menyoroti bahwa aksesibilitas, terutama frekuensi penerbangan, sangat krusial bagi pariwisata Belitung.
"Sektor infrastruktur, jalan, dan hotel di Belitung sudah lebih baik dibandingkan daerah lain. Namun, aksesibilitas, terutama frekuensi penerbangan, masih menjadi tantangan besar," jelas Yuspian.
BACA JUGA:Pj Bupati Belitung Tegaskan ASN Harus Jauhi Judi Online
Makanya, Pemkab Belitung membuka ruang untuk menerima masukan dari berbagai pihak guna menyusun strategi pemulihan pariwisata yang efektif.
Karena itu, Yuspian menyatakan perlunya memperbanyak atraksi pariwisata dan meningkatkan promosi. "Berdasarkan data hingga Mei 2024, sebenarkan jumlah kunjungan wisatawan ke Belitung sudah mencapai 95.673 orang," ujarnya.
Tantangan lain yang dihadapi adalah berkurangnya frekuensi penerbangan dari dan menuju Belitung. Jumlah pesawat di Indonesia menurun dari 600 menjadi 400.
Hal itu menyebabkan banyak penerbangan mengalami penundaan dan penggabungan, yang berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan ke Belitung.
BACA JUGA:Masa Jabatan 42 Kades Belitung Bertambah 2 Tahun, Yuspian Ingatkan Pengelolaan Keuangan Desa