InaTS juga berusaha secara maksimal dalam pengembangan transplantasi di Indonesia melalui pembuatan "big data" transplantasi untuk menyediakan data transplantasi yang aksesibel kepada masyarakat serta para akademisi dan praktisi kesehatan Indonesia.
Data tersebut dikumpulkan dari pusat-pusat transplantasi yang menyediakan layanan transplantasi donor hidup di Indonesia, dan akan terus dikembangkan agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan transplantasi ginjal untuk masyarakat.
Dengan demikian, masyarakat perlu untuk melek terkait transplantasi, baik organ, sel, maupun jaringan.
Transplantasi memberikan harapan baru bagi para pasien yang mengalami kegagalan organ sehingga dapat tetap produktif, dapat memiliki kualitas hidup yang baik, dan dapat menjalankan rutinitas sehari-hari tanpa harus memiliki ketergantungan dengan fasilitas medis di rumah sakit, mesin atau alat tertentu.
Selain itu, prosedur ini akan mengurangi komplikasi akibat dari kegagalan organ seperti: perdarahan, kejang, anemia, infeksi.
BACA JUGA:Tapera, Antara Niat Baik dan Beban
Pada pasien hati dapat mengurangi gejala kerusakan hati seperti hilangnya kuning, hilangnya cairan perut dan gejala keracunan akibat kerusakan hati sehingga dapat memberikan harapan hidup lebih tinggi.
Dari perspektif yang lebih besar, tentunya hal ini akan mengurangi beban negara dalam menanggung warga negara yang tidak produktif dan menurunkan biaya kesehatan secara agregat.
Perayaan kehidupan
Ketua Transplant Fest 2024, dr. Gerhard Reinaldi Situmorang, SpU(K), PhD menambahkan, kegiatan itu bukan sekadar pertemuan, tetapi merupakan perayaan kehidupan, menjadi platform pendidikan, dan ajakan untuk memberi aksi nyata terkait permasalahan transplantasi di Indonesia.
Para ahli berkumpul untuk berbagi wawasan, pengalaman, dan kemajuan mereka, serta menyoroti pentingnya donasi organ atau sel atau jaringan, dan transplantasi, termasuk membagikan kisah dan testimoni pasien. Sesi ini dirancang untuk memberdayakan peserta dengan pengetahuan, menginspirasi, dan mendorong aksi dalam masyarakat.
Gerhard menjelaskan, transplantasi sendiri merupakan pengambilan organ atau sel atau jaringan dari tubuh seseorang dan memasukkannya ke dalam tubuh seseorang yang mengalami kegagalan organ.
Prosedur ini dapat menyelamatkan nyawa orang yang menerima donor tersebut.
Transplantasi biasanya hanya dipertimbangkan setelah semua perawatan lain gagal dan dokter yakin bahwa pasien hanya bisa disembuhkan lewat transplantasi.
BACA JUGA:Harapan Generasi Z Memiliki Rumah Lewat Tapera
Saat ini, beberapa kemajuan sudah terjadi di Indonesia yang ditandai dengan makin bertambahnya jenis transplantasi, yang sebelumnya hanya dapat dilakukan transplantasi organ, seperti ginjal dan hati.