Rata-rata lansia yang datang memiliki penyakit penyerta, seperti darah tinggi, kesulitan berjalan karena pengaruh usia dan pengapuran, dan gula darah karena pengaruh makanan dan kurangnya olahraga. Dengan pemeriksaan langsung, mereka tergerak untuk menjaga kesehatannya demi umur panjang.
BACA JUGA:Perempuan Penjaga Harmonisasi Alam dari Dayak Iban
Fasilitas yang diberikan pemerintah juga cukup memadai untuk memantau kesehatan lansia, seperti alat tensi dan alat ukur gula darah, asam urat dan kolesterol yang tiap bulan disediakan puskesmas.
Hal itu juga yang dirasakan Ibu Samah yang berusia 70 tahun. Ia mengaku senang kegiatan posbindu ada setiap bulan, terlebih karena dekat dengan rumahnya. Dari sini ia bisa memantau kesehatannya dan diberikan edukasi terkait kondisinya.
Untuk menjadi lansia yang berkualitas juga perlu dipupuk sejak muda, dengan mengonsumsi makanan bergizi dan memperhatikan kesehatan. Olahraga juga diperlukan untuk mendapatkan tulang dan otot yang sehat agar bisa tetap aktif.
Menjadi lansia bukan sekadar bertambahnya usia, namun bagaimana menjadi lansia yang berdaya dan sejahtera di kondisi yang sudah sepuh. Selamat Hari Lansia Nasional 2024. (*)
*) Oleh Fitra Ashari