BELITONGEJSPRES.COM, Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, memastikan bahwa dirinya bersama Mahfud Md berjanji akan memberikan insentif kepada guru agama atau pondok pesantren jika memenangkan Pilpres 2024. Ganjar-Mahfud bertekad untuk mewujudkan pemerataan kualitas pendidikan nasional.
Ganjar-Mahfud berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan guru sebagai pilar utama dalam pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang unggul. Jika terpilih, mereka berjanji akan mengangkat guru honorer, guru PPPK, dan guru swasta menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Selain itu, gaji guru dijanjikan akan ditingkatkan hingga mencapai Rp 30 juta per bulan.
Pengamat komunikasi politik, Emrus Sihombing menyatakan bahwa guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa. Namun, ia menekankan jasa guru harus dihargai, karena merupakan pembentuk karakter anak-anak Indonesia.
"Saya juga guru, saya dosen, tapi saya lebih senang dipanggil guru. Tapi saya kira ada suatu pandangan guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Saya terus terang guru adalah pahlawan tetapi pakai jasa juga, tetapi jasa yang dihargai. Artinya atas dasar profesi kemampuan kita," kata Emrus kepada wartawan, Minggu, 17 Desember.
BACA JUGA:Pengumuman Kelulusan PPPK 2023 Tidak Serentak, BKN Berikan Penjelasan
BACA JUGA:Terkait Dugaan Korupsi Bansos, Rudy Tanoe Pilih Bungkam Usai Diperiksa KPK
Menurut Emrus, komitmen peningkatan pendapatan guru diharapkan akan memberikan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Terlebih, Ganjar-Mahfud fokus pada peningkatan SDM unggul, yang juga diharapkan pada peningkatan ekonomi.
"Saya pikir misalnya, Ganjar-Mahfud MD menawarkan peningkatan pendapatan daripada guru ini, otomatis mereka lebih fokus menyiapkan materi pelajaran," ucap Emrus.
Emrus mengutarakan, kebutuhan guru ke depan akan semakin meningkat. Sehingga, peningkatan kualitas pendidikan diiringi dengan kesejahteraan guru.
"Karena mereka pintar. Boleh jadi nanti jumlah guru yang dibutuhkan nanti akan semakin banyak juga. Karena perhatian dari pembangunan Ganjar-Mahfud peningkatan human capital yang didorong dengan peningkatan pendidikan yang sangat bagus," tegas Emrus.
Sementara itu, Ganjar Pranowo mengaku prihatin terkait gaji guru di Indonesia. Seban, banyak pendidik yang penghasilannya di bawah Rp 1 juta per bulan.
Ganjar berujar, guru di Indonesia idealnya digaji pada kisaran Rp 30 juta per bulan, sehingga tak kalah dengan penghasilan para manajer di perusahaan-perusahaan besar. Dengan gaji yang besar itu, diharapkan bisa menarik talenta-talenta cerdas untuk mengabdikan diri menjadi pahlawan tanpa tanda jasa.
"Dugaan saya orang pintar mau jadi guru (gaji pertama Rp 10 juta). Kalau kemudian sekian tahun bisa Rp 20 juta, bisa (naik lagi) Rp 30 juta. Nggak usah cerita Rp 50 juta, Rp 30 juta (gaji guru yang layak)," ujar Ganjar, Jumat (8/9).
Gaji sebesar Rp 30 juta itu berlaku untuk guru yang sudah beberapa tahun mengajar. Sementara untuk guru yang baru mengajar, pada tahun-tahun pertama bayaran yang layak adalah Rp 10 juta per bulan.
Kisaran perhitungan gaji yang layak versinya tersebut, kata Ganjar, bukan asal hitung. Tapi sudah diperhitungkan dengan cermat oleh ahli keuangan dan pakar pendidikan.