Meskipun keringat itu sendiri tidak berbau, aroma yang tidak sedap muncul ketika bakteri di kulit Anda mengurai keringat tersebut.
Terkadang, hiperhidrosis disebabkan oleh masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, gout, tiroid yang terlalu aktif, dan gangguan kelenjar hipofisis yang dikaitkan dengan keringat berlebihan.
Jika Anda mengalami keringat berlebihan atau tidak terkontrol meskipun menggunakan antiperspiran, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan pengobatan.
Menurut Harvard Health Publishing, selain antiperspiran, perawatan lain untuk hiperhidrosis mencakup suntikan toksin botulinum (Botox), obat topikal, dan dalam kasus yang parah, operasi untuk memblokir atau menghapus kelenjar keringat.
5. Mengalami gangguan kesehatan
Selain itu ada masalah kesehatan serius lainnya yang juga dapat menjadi penyebab bau badan yang tidak sedap.
Bromhidrosis, yang mengacu pada bau badan berlebihan, dapat dipicu oleh berbagai kondisi medis, termasuk infeksi dan gangguan metabolisme.
Ada beberapa gangguan metabolisme genetik langka, seperti trimethylaminuria dan fenilketonuria, yang juga dapat menjadi penyebab ketiak berbau tak sedap.
Contohnya, penderita trimethylaminuria tidak mampu mengurai trimethylamine, sebuah zat kimia yang ditemukan dalam beberapa makanan. Hal ini mengakibatkan tubuh mereka mengeluarkan aroma tak sedap saat berkeringat.
6. Pola makan
Meskipun makanan berbau seperti bawang putih dan bawang bombay biasanya dikaitkan dengan bau napas yang tidak sedap, pola makan juga dapat menyebabkan aroma tidak sedap pada tubuh.
Menurut Harvard Health Publishing, beberapa makanan dapat menyebabkan aroma tidak sedap di area ketiak Anda.
Contohnya, bawang putih dan bawang bombay mengandung senyawa belerang yang berbau busuk ketika diurai oleh tubuh.
Selain itu, sayuran cruciferous seperti brokoli, kubis, dan kembang kol juga dapat menyebabkan bau menyengat yang keluar dari pori-pori Anda. Selain itu, kari, asparagus, dan konsumsi alkohol juga dapat mempengaruhi bau ketiak.