BELITONGEKSPRES.COM - Pernah berpikir mengganti gula dengan pemanis buatan supaya lebih sehat? Hmm… sepertinya keputusan itu perlu dipertimbangkan lagi.
Melansir Medical Daily, Sabtu (1/3/2025), sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa pemanis buatan yang sering ada di soda diet dan makanan "bebas gula" lainnya ternyata bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Wah, kok bisa?
Studi: Pemanis Buatan dan Risiko Penyakit Jantung
Menurut jurnal Cell Metabolism, para peneliti melakukan uji coba pada tikus yang diberi aspartam—salah satu pemanis buatan yang sering digunakan. Dosisnya setara dengan tiga kaleng soda diet per hari jika dikonsumsi manusia. Setelah 12 minggu, hasilnya cukup mengkhawatirkan.
Tikus yang mengonsumsi aspartam mengalami peningkatan peradangan serta penumpukan plak lemak lebih banyak di arteri mereka. Dua hal ini dikenal sebagai faktor utama penyebab penyakit jantung.
BACA JUGA:Hati-Hati! Ini 10 Dampak Negatif Makan Gorengan Setiap Hari Saat Berbuka Puasa
BACA JUGA:Atasi Mata Kering dengan Spa Uap, Cukup Satu hingga Dua Pekan Sekali!
Selain itu, kadar insulin dalam darah mereka juga meningkat setelah aspartam masuk ke sistem tubuh. Para peneliti pun menyimpulkan bahwa pemanis buatan ini bisa memicu gangguan metabolisme yang berujung pada risiko penyakit kardiovaskular.
Apa Artinya untuk Kita?
Penulis utama studi ini, Yihai Cao, mengingatkan bahwa pemanis buatan kini ada di hampir semua produk makanan dan minuman. Oleh karena itu, penting untuk memahami efek jangka panjangnya terhadap kesehatan.
Jadi, kalau selama ini berpikir pemanis buatan adalah pilihan yang lebih baik daripada gula biasa, mungkin ada baiknya mempertimbangkan alternatif lain, seperti madu atau gula alami dalam jumlah wajar. Bagaimanapun, menjaga pola makan seimbang tetap menjadi kunci utama hidup sehat!