BELITONGEKSPRES.COM - Kebijakan bahan bakar minyak (BBM) satu harga dinilai sebagai langkah strategis dalam mengatasi penyalahgunaan subsidi di Indonesia. Managing Director Energy Shift Institute, Putra Adhiguna, menegaskan bahwa pemerataan harga BBM dapat menjadi solusi efektif untuk memastikan subsidi tepat sasaran.
“Konsep idealnya adalah menciptakan subsidi yang lebih terarah, di mana BBM dinikmati oleh pihak yang benar-benar membutuhkan, bukan oleh kalangan mampu atau industri yang tak berhak,” ujarnya di Jakarta, Jumat.
Putra menambahkan, selama terdapat ketimpangan harga BBM antarwilayah, celah penyimpangan akan tetap ada. Karena itu, kebijakan BBM satu harga menjadi penting untuk menutup potensi penyelewengan di berbagai daerah.
Lebih dari itu, ia menyoroti peran teknologi digital, khususnya kecerdasan buatan (AI), dalam memperkuat pengawasan distribusi BBM. Dengan AI, anomali dalam konsumsi dapat terdeteksi lebih cepat dan akurat, mengurangi ketergantungan pada pemantauan manual yang selama ini dinilai kurang efisien.
BACA JUGA:Dorong Tembus Pasar Ekspor, Mendag Ajak UMKM Manfaatkan AI
BACA JUGA:Jelang Ramadhan 2025, Pemerintah Akan Gelar Operasi Pasar Murah Nasional pada 24 Februari
“Dengan integrasi teknologi digital dan AI, pengawasan bisa dilakukan secara lebih efisien, asalkan titik-titik rawan distribusi diintegrasikan dengan sistem yang tepat,” tambahnya.
Sementara itu, wacana penghapusan subsidi BBM pada 2027 kembali mengemuka. Ketua Dewan Energi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengusulkan agar skema subsidi diubah menjadi bantuan langsung yang diberikan langsung kepada penerima manfaat.
Dalam acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025 pada 20 Februari lalu, Luhut menyampaikan bahwa pemanfaatan teknologi AI dapat membantu PT Pertamina (Persero) mendata penerima subsidi dengan lebih akurat.
“Subsidi ke depan seharusnya diberikan langsung kepada mereka yang benar-benar memenuhi syarat. Dengan cara ini, kita bisa menghemat miliaran dolar,” tegasnya.
Perpaduan antara kebijakan harga yang merata dan teknologi digital diharapkan mampu menciptakan sistem distribusi BBM yang lebih efisien, adil, dan transparan bagi seluruh masyarakat Indonesia.(antara)