BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran tidak akan menghambat proses transformasi di lingkungan BUMN. Ia memastikan program-program prioritas kementerian tetap berjalan dengan mengedepankan strategi kerja yang lebih efektif dan inovatif.
"Dengan keterbatasan dana BUMN selama ini, saya nggak ngeluh. Kita kerja keras saja, fokus mencari solusi agar program yang sudah dicanangkan tetap terlaksana," ujar Erick di Jakarta, Senin.
Meski belum ada keputusan final terkait besaran pemotongan anggaran untuk Kementerian BUMN, Erick menegaskan bahwa pihaknya siap beradaptasi. Menurutnya, kunci utama dalam menghadapi keterbatasan anggaran adalah mendorong efektivitas kebijakan tanpa mengurangi esensi transformasi yang telah berjalan.
"Kita tidak boleh berhenti hanya karena tantangan anggaran. Yang penting, kebijakan tetap berjalan, transformasi BUMN tetap kita dorong," tambahnya.
BACA JUGA:BKPM Siapkan Skema Fiktif Positif untuk Percepat Proses Izin Usaha
BACA JUGA:Pemerintah Gelontorkan Anggaran Rp4,7 Triliun untuk Program Cek Kesehatan Gratis
Langkah efisiensi ini merupakan bagian dari kebijakan pemerintah yang tertuang dalam surat Kementerian Keuangan nomor S-37/MK.02/2025. Instruksi tersebut meminta kementerian dan lembaga (K/L) untuk memangkas anggaran di berbagai pos belanja, termasuk pengurangan hingga 90 persen pada belanja alat tulis kantor, serta pemangkasan signifikan pada kegiatan seremonial, rapat, kajian, hingga perjalanan dinas.
Kendati demikian, Erick optimistis bahwa efisiensi anggaran ini justru bisa menjadi momentum bagi BUMN untuk semakin inovatif dalam menjalankan program-programnya. Ia menegaskan bahwa efisiensi bukan berarti stagnasi, melainkan dorongan untuk bekerja lebih cerdas dalam mengelola sumber daya yang tersedia. (antara)