BELITONGEKSPRES.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus memperluas akses layanan kesehatan bagi masyarakat dengan meluncurkan program pemeriksaan kesehatan gratis. Setelah menyasar bayi, balita, dewasa, dan lanjut usia mulai 10 Februari 2025, program ini akan diperluas ke anak sekolah pada Juli mendatang, bertepatan dengan tahun ajaran baru.
Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, pemeriksaan bagi anak sekolah akan dilakukan langsung di sekolah-sekolah. "Untuk kelompok remaja, lokasi pemeriksaan akan dilakukan di sekolah pada bulan Juli, sementara yang besok diluncurkan menyasar kelompok bayi, balita, dewasa, dan lansia," jelasnya.
Program ini mencakup 11 jenis pemeriksaan untuk anak Sekolah Dasar (SD), 13 jenis untuk remaja Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 12 jenis untuk remaja Sekolah Menengah Atas (SMA). Dengan cakupan luas ini, diharapkan deteksi dini berbagai penyakit pada usia sekolah dapat meningkat, sehingga risiko komplikasi dapat ditekan sejak dini.
Untuk memastikan kelancaran program, lebih dari 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia telah dipersiapkan, dengan kemungkinan perluasan ke klinik swasta yang bermitra dengan BPJS Kesehatan. "Semua fasilitas kesehatan sudah siap, termasuk ketersediaan obat-obatan dan bahan medis habis pakai," ungkap Aji Muhawarman.
BACA JUGA:Muhammadiyah Serukan Pers untuk Jaga Etika dan Integritas Jurnalistik di HPN 2025
BACA JUGA:Wamendagri Sebut 481 Kepala Daerah & 33 Gubernur Ikuti Retreat di Akmil Magelang Usai Pelantikan
Masyarakat dapat mengakses layanan ini melalui aplikasi Satu Sehat Mobile (SSM) atau WhatsApp Kemenkes. Bagi yang tidak memiliki ponsel atau akses internet, cukup membawa KTP ke puskesmas terdekat.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif pemerintah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan berkala. Tiga kategori pemeriksaan yang tersedia meliputi Cek Kesehatan Ulang Tahun (dapat dilakukan saat ulang tahun atau dalam 30 hari setelahnya), Cek Kesehatan Sekolah untuk anak usia 7-17 tahun, serta Cek Kesehatan Khusus bagi ibu hamil dan balita.
Dengan adanya program ini, diharapkan tingkat kesehatan masyarakat, terutama anak-anak dan remaja, dapat meningkat secara signifikan, mendukung generasi yang lebih sehat dan produktif. (antara)