Muhammadiyah Serukan Pers untuk Jaga Etika dan Integritas Jurnalistik di HPN 2025

Minggu 09 Feb 2025 - 22:13 WIB
Reporter : Erry Frayudi
Editor : Erry Frayudi

BELITONGEKSPRES.COM - Dalam peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menegaskan pentingnya pers nasional untuk tetap berpegang pada nilai demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum. 

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyoroti bahwa kemerdekaan pers adalah pilar utama dalam menjaga kedaulatan rakyat dan harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.

Haedar mengajak insan pers untuk merefleksikan kembali perannya dalam menyajikan informasi yang berimbang, objektif, dan mencerdaskan bangsa. 

Ia menekankan bahwa di era kebebasan informasi saat ini, pers harus tetap berpegang pada kebenaran, nilai-nilai luhur, serta menjauhi hoaks, provokasi, dan ujaran kebencian. Prinsip cover both sides harus dijunjung tinggi untuk memastikan bahwa berita tidak bersifat tendensius atau berpihak pada satu sudut pandang saja.

BACA JUGA:Wamendagri Sebut 481 Kepala Daerah & 33 Gubernur Ikuti Retreat di Akmil Magelang Usai Pelantikan

BACA JUGA:HPN 2025, Prabowo Ajak Insan Pers Jaga Independensi dan Utamakan Kepentingan Bangsa

Lebih lanjut, Haedar menegaskan bahwa pers memiliki tanggung jawab dalam mencerdaskan bangsa, dengan menyajikan informasi berbasis pengetahuan dan memberi ruang bagi masyarakat untuk memahami berbagai perspektif secara demokratis. Ia mengingatkan agar media tidak mencampuradukkan fakta dan opini yang dapat memunculkan bias serta menyesatkan publik.

Selain sebagai penjaga demokrasi, pers juga diharapkan tetap kritis dalam mengawal kebijakan negara. 

Namun, kritik tersebut harus tetap bersifat konstruktif serta berbasis pada nilai Pancasila, agama, dan budaya bangsa. Haedar juga menyoroti peran media digital dan teknologi AI, yang jika disalahgunakan, dapat merugikan kepentingan publik dan merusak martabat manusia.

Di tengah pesatnya digitalisasi, media cetak dan konvensional juga perlu tetap dipertahankan sebagai bagian dari kebudayaan universal. Relasi sosial langsung dalam kehidupan bermasyarakat tetap diperlukan agar manusia tidak sepenuhnya bergantung pada teknologi dalam berinteraksi.

Sebagai penutup, Haedar menegaskan bahwa pers sejatinya adalah media kebudayaan, bukan sekadar alat kepentingan politik dan ekonomi semata. Oleh karena itu, pers harus terus menjaga nilai-nilai luhur kebenaran, etika, dan kebaikan, serta menjauh dari praktik-praktik pragmatis yang dapat menggerus integritasnya sebagai pilar demokrasi dan kebangsaan. (jawapos)

Kategori :