BELITOINGEKSPRES.COM - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menekankan pentingnya peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam pengelolaan dana desa dan penyediaan bahan baku untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dalam kunjungannya di Serang, Banten, pada Minggu, ia mengumumkan peluncuran modul yang dirancang untuk menggali potensi masing-masing desa, seperti budidaya padi, cabai, bawang, tomat, serta pengelolaan ternak ayam dan ikan.
"Modul ini akan memanfaatkan dana desa untuk membantu mengembangkan potensi lokal. Dana tersebut akan diputar secara berkelanjutan untuk memperkuat ekonomi desa," jelas Yandri saat peletakan batu pertama di Yayasan Pondok Pesantren Bai Mahdi Sholeh, Serang.
Lebih lanjut, Yandri mendorong BUMDes untuk mengambil peran aktif sebagai lembaga resmi desa yang bertanggung jawab atas pengelolaan dana desa dan bahan baku untuk program MBG, yang akan dikoordinasikan dengan Badan Gizi Nasional (BGN). "Kami melihat program ini sebagai inisiatif yang sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat," tambahnya.
BACA JUGA:Ekonom Sebut Subsidi Langsung Dinilai Lebih Efektif dalam Distribusi LPG 3 Kg
BACA JUGA:Dukung Akses Modal, Moxa Salurkan Pembiayaan untuk UMKM Rp1,5 Triliun
Menteri juga menekankan bahwa Kementerian Desa (Kemendes PDT) akan fokus pada penyediaan bahan baku makanan bergizi, seperti beras, sayuran, ikan, dan telur, melalui desa tematik. Dia menjelaskan bahwa sebesar 20 persen dari dana desa, yang totalnya mencapai Rp71 triliun, akan dialokasikan untuk ketahanan pangan.
"Ini berarti minimal Rp16 triliun, bahkan bisa mencapai Rp20 triliun, untuk memastikan ketersediaan bahan baku yang cukup, karena jumlah tersebut harus lebih, bukan kurang," ungkap Yandri. (antara)