BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan ketidakpuasannya meski ia dinobatkan sebagai salah satu menteri dengan kinerja terbaik dalam 100 hari pertama pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dalam audiensi dengan B-Universe, Nasaruddin menyatakan bahwa dirinya merasa baru memulai langkah dan banyak hal yang masih harus dikerjakan. Menurutnya, penghargaan tersebut masih terlalu dini karena ia merasa baru "memoles permukaan" dalam kinerja kementeriannya.
Meski demikian, Nasaruddin berterima kasih kepada lembaga survei yang memberikan penilaian positif terhadap kinerjanya, dan berharap penilaian tersebut objektif.
Sebagai seorang profesional yang bekerja tanpa beban politik, Nasaruddin menegaskan bahwa ia akan terus bekerja dengan tulus untuk mendukung program-program pemerintah, terutama untuk mewujudkan visi 100 hari Presiden Prabowo.
BACA JUGA:Terdakwa Korupsi Timah Hendry Lie Ajukan Eksepsi, Terima Uang Rp1,06 Triliun?
BACA JUGA:Pelantikan Kepala Daerah Terpilih 6 Februari 2025 Ditunda, Jadwal Menyusul
Sejak dilantik, Nasaruddin telah melakukan beberapa terobosan penting, termasuk penurunan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) sebesar sekitar Rp 4 juta dibandingkan tahun sebelumnya, serta komitmennya untuk menyelesaikan program pendidikan profesi guru (PPG) bagi lebih dari 600 ribu guru madrasah dan guru agama dari berbagai agama.
Selain itu, Nasaruddin juga memastikan rekrutmen CPNS dan CPPPK di Kemenag berjalan transparan dan akuntabel.
Meski hasil survei menunjukkan kinerja positif, Nasaruddin tetap berfokus pada pencapaian lebih lanjut dan tidak ingin terlena dengan penghargaan tersebut. (beritasatu)