Ombudsman Berkomitmen Awasi Program MBG untuk Optimalisasi Pelayanan

Kamis 23 Jan 2025 - 22:09 WIB
Reporter : Erry Frayudi
Editor : Erry Frayudi

BELITONGEKSPRES.COM - Ombudsman menegaskan komitmennya untuk memberikan pendampingan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahun ini, guna memastikan layanan yang optimal dan mencapai tujuan program dengan efektif.

Ketua Ombudsman, Mokhammad Najih, menyampaikan bahwa saat ini program MBG belum sepenuhnya berjalan sesuai harapan, terutama karena masih dalam tahap uji coba di beberapa daerah.

"Jadi, kami sedang memberikan rekomendasi terkait pelaksanaan MBG, termasuk penanggung jawab utama, keterlibatan daerah, dan mekanisme operasionalnya," ungkap Najih setelah acara coffee morning di Jakarta pada Rabu lalu.

Najih juga menyoroti perhatian Ombudsman terhadap penggunaan anggaran untuk program MBG, khususnya terkait sumber dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dia mengungkapkan kekhawatiran bahwa pemerintah daerah mungkin diminta untuk merealokasi sebagian dana APBD demi mendukung program ini.

BACA JUGA:Kepala PCO Sebut Program MBG Kewajiban Negara, Penerima Manfaat Bersifat Sukarela

BACA JUGA:Mensesneg Prasetyo Hadi Isyaratkan Sistem Zonasi PPDB Tetap Dipertahankan

"Memang, saat ini masih dalam proses," tambahnya.

Menyinggung insiden keracunan yang dialami beberapa siswa setelah mengonsumsi makanan dari program MBG di Sukoharjo, Najih menyatakan bahwa mereka belum menerima laporan resmi karena masalah ini masih ditangani oleh pemerintah daerah. Namun, dia mencatat bahwa insiden tersebut mungkin disebabkan oleh keadaan yang tidak disengaja, meskipun ada kemungkinan kelalaian dari pihak pengolah makanan.

"Mungkin masakannya kurang matang atau ada faktor lain, tetapi kami belum mengetahui detailnya," jelas Najih.

Sebelumnya, sejumlah siswa di SDN Dukuh 03 Sukoharjo mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu dari program MBG. Kepala SDN Dukuh 03, Lilik Kurniasih, melaporkan bahwa peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WIB, setelah makanan tiba di sekolah pada pukul 09.00 WIB. Beberapa siswa melaporkan merasa mual dan pusing setelah menyantap makanan tersebut.

"Ada yang merasa mual, pusing, dan satu anak bahkan muntah," katanya. (antara)

Kategori :