JAKARTA, BELITONGEKSPRES.COM - Polda Metro Jaya masih terus mendalami motif apakah Nanang Irawan alias Gimbal telah merencanakan pembunuhan terhadap aktor laga Sandy Permana.
Meskipun sejauh ini penyidik menemukan indikasi bahwa peristiwa tersebut dipicu oleh emosi sesaat, polisi masih mengusut lebih lanjut untuk memastikan ada tidaknya unsur perencanaan.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, menjelaskan kronologis kasus pembunuhan tersebut dalam konferensi pers, Kamis 16 Januari 2025.
Ia menjelaskan, insiden tersebut berawal ketika korban Sandi Purnama melintas di depan rumah Gimbal dan meludah, yang memicu kemarahan tersangka.
BACA JUGA:Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Aktor Sinetron Mak Lampir, Ini Tampangnya
"Tersangka langsung berlari menuju kandang ayam untuk mengambil pisau, lalu mengejar korban dan menusuknya," ujar Wira seperti dilansir dari Antara.
Wira menegaskan bahwa sementara ini belum ada indikasi perencanaan pembunuhan, namun pihaknya tetap akan mengembangkan penyelidikan untuk mengetahui apakah kejadian tersebut direncanakan.
"Untuk sementara, kami menyimpulkan bahwa kejadian ini (motifnya) lebih karena emosi sesaat," tambahnya.
Pihak Polda Metro Jaya juga tengah mendalami apakah tersangka berada di bawah pengaruh alkohol saat melakukan aksi tersebut.
BACA JUGA:Aktor Sinetron 'Mak Lampir' Tewas Tertusuk di Bekasi, Siapa Pelakunya?
"Kami akan terus melakukan pendalaman, namun yang pasti kejadian ini terjadi setelah tersangka merasa dipandang sinis dan korban meludah ke arahnya," jelas Wira.
Pelaku kini dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 354 ayat (2) KUHP tentang penganiayaan berat yang menyebabkan kematian. Ancaman hukuman maksimal yang dapat dijatuhkan adalah 15 tahun penjara.
Aparat kepolisian berharap bisa mengungkap lebih dalam mengenai motif dan apakah ada unsur perencanaan pembunuhan dalam kasus ini.