SURAKARTA, BELITONGEKSPRES.COM - Seniman kontemporer Albert Yonathan Setyawan kembali dengan pameran terbarunya bertajuk "Transitory Nature of Earthly Joy" di museum Tumurun.
Pameran yang ditampilkan di museum Tumurun Surakarta ini, mengeksplorasi tema ketidak-kekalan, transformasi, dan sifat jasmani manusia yang senantiasa berubah.
Menggunakan media tanah liat mentah, tanah kompos, benih, tanaman, dan bahan organik lainnya, proyek ini menghadirkan instalasi seni yang secara harfiah mengalami perubahan bentuk selama pameran berlangsung.
Dimulai pada 2016 sebagai eksperimen pribadi, proyek ini menggunakan proses alami seperti perkecambahan dan pertumbuhan benih yang ditanam di dalam tanah liat mentah.
BACA JUGA:Societeit dan Sarotama: Bukti Jejak Sejarah Kolonial dan Perlawanan di Surakarta
Proses ini menciptakan karya seni yang tidak permanen, tidak dapat diprediksi, dan bertolak belakang dengan sifat keramik tradisional yang biasanya dianggap tahan lama.
Karya-karya tersebut mencerminkan kefanaan dan transisi, memberikan pengalaman unik kepada penonton untuk menyaksikan perubahan nyata pada objek selama periode pameran.
Pameran ini menampilkan 12 karya baru, termasuk sembilan set instalasi berbahan tanah liat mentah dan tiga instalasi keramik terakota.
Beberapa objek dalam karya ini merupakan replika benda-benda ritual Buddha, seperti altar suci dan guci penyimpan abu jenazah, yang biasanya dibuat untuk tahan lama.
BACA JUGA:Menko Zulhas Tinjau Gudang Pupuk di Banten, Pastikan Tidak Ada Kendala di Musim Tanam Mendatang
Namun, dalam pameran ini, benda-benda tersebut dibuat dari bahan yang bersifat sementara, merefleksikan kepercayaan akan kefanaan dan hubungan antara dunia manusia dengan alam spiritual.
Tidak seperti metafora yang biasanya hanya bersifat simbolis, pameran ini menghadirkan transformasi nyata di depan mata pengunjung. Benih-benih yang ditanam tumbuh, berubah, bahkan membusuk, memberikan pengalaman langsung tentang siklus kehidupan dan kematian.
Dalam periode pameran selama tujuh bulan, pengunjung dianjurkan untuk datang lebih dari sekali untuk menyaksikan perubahan objek yang berkelanjutan.
Mengutip tulisan Albert di dinding museum Sabtu 11 Januari 2025, Transitory Nature of Earthly Joy adalah perluasan dari karya yang pernah ditampilkan dalam pameran survei "Capturing Silence di Museum Nasional Jogjakarta (JNM) tahun lalu.
BACA JUGA:5 Pemilik Zodiak dengan Rezeki Berlimpah di Tahun 2025: Siap-Siap Untung Besar!