BELITONGEKSPRES.COM - Virus Human Metapneumovirus (HMPV), yang sebelumnya ramai diberitakan merebak di China, kini dilaporkan telah terdeteksi di Indonesia.
Virus ini memang lebih rentan menyerang anak-anak dan individu dengan kekebalan tubuh yang lemah, termasuk lansia di atas 65 tahun dan mereka dengan gangguan sistem pernapasan.
Meski demikian, para ahli atau pakar memastikan bahwa risiko fatal yang ditimbulkan oleh HMPV jauh lebih rendah dibandingkan virus penyebab pandemi seperti SARS-CoV-2.
HMPV Bukan Virus Baru
Menurut Guru Besar Mikrobiologi Klinik Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Tri Wibawa, HMPV telah lama ada dan tersebar di berbagai belahan dunia.
BACA JUGA:Potensi Wabah HMPV di Indonesia: Kenali Penyebab dan Upaya Pencegahannya
"Virus ini bukanlah virus baru. Bahkan, diyakini setiap orang pernah terinfeksi pada masa kecilnya. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada 2001," ungkapnya seperti dilansir dari beritasatu.com, Jumat 10 Januari 2025.
Prof. Tri menambahkan bahwa HMPV yang sedang menyebar saat ini adalah strain lama. Gejalanya mirip dengan infeksi saluran pernapasan lainnya, seperti batuk, pilek, hidung tersumbat, hingga mengi.
Pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, infeksi ini dapat berkembang menjadi gangguan saluran napas bawah yang serius.
Cara Penularan Mirip Covid-19
HMPV memiliki pola penularan yang mirip dengan SARS-CoV-2, yakni melalui droplet, cairan tubuh yang terkontaminasi, dan kontak langsung dengan penderita.
BACA JUGA:KAI Pastikan Kebijakan Perjalanan Kereta Api Tetap Sama Meski Virus HMPV Masuk Indonesia
Namun, Prof Tri kembali menegaskan bahwa virus ini cenderung tidak menyebabkan penyakit yang fatal. "Pada kebanyakan kasus, penyakit ini bisa sembuh sendiri, seperti influenza," jelasnya.
Meskipun demikian, kelompok tertentu seperti anak-anak, lansia di atas 65 tahun, dan individu dengan gangguan sistem pernapasan perlu lebih waspada. Hingga saat ini, belum ada vaksin khusus untuk melawan HMPV.
Pentingnya Pola Hidup Sehat