BELITONGEKSPRES.COM - PT Bukalapak Tbk (BUKA) telah mengklarifikasi informasi mengenai penutupan layanan marketplace yang sempat beredar, menegaskan bahwa operasi marketplace mereka akan tetap berjalan.
Melalui keterbukaan informasi, manajemen menyatakan bahwa hanya penjualan produk fisik yang akan dihentikan secara bertahap mulai 9 Februari 2025, karena kontribusinya terhadap pendapatan total perusahaan kurang dari 3 persen.
Dimas Bayu, Kepala Media dan Komunikasi Bukalapak, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi baru perusahaan untuk lebih fokus pada lini bisnis yang memiliki potensi pertumbuhan lebih besar.
Sejak 2021, Bukalapak telah bertransformasi untuk mengembangkan produk virtual, gaming, investasi, dan layanan Mitra Bukalapak, seiring dengan dinamika pasar yang terus berubah.
BACA JUGA:BNI Dukung Akses Pembiayaan Pekerja Migran Indonesia Melalui Penyaluran KUR
“Perubahan ini diperlukan untuk menjaga keberlanjutan dan relevansi perusahaan di masa depan. Kami ingin menekankan bahwa meskipun penjualan produk fisik dihentikan, platform marketplace Bukalapak baik aplikasi maupun situs web akan tetap beroperasi dan dapat diakses oleh pengguna untuk layanan lainnya,” tegas Dimas.
Manajemen juga menambahkan bahwa penghentian penjualan produk fisik tidak akan berdampak signifikan terhadap pendapatan perusahaan, mengingat kontribusinya yang sangat kecil. Justru, dengan memfokuskan upaya pada layanan produk virtual, Bukalapak berharap dapat mencapai EBITDA positif dan memastikan keberlanjutan bisnis yang sehat.
Dimas menutup pernyataannya dengan optimisme bahwa langkah ini adalah bagian dari strategi jangka panjang yang akan membantu Bukalapak tetap relevan dan kompetitif di industri digital yang terus berkembang. (jpc)