Riset Terbaru BRIN Potensi Gempa Megathrust Selat Sunda, Ini 13 Zona Berbahaya di Indonesia

JAKARTA, BELITONGEKSRES.COM - Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Nuraini Rahma, mengungkapkan hasil riset terbaru terkait potensi gempa Megathrust di Selat Sunda tahun 2025. 

Menurutnya,  Megathrust Selat Sunda berpotensi memicu gempa dengan kekuatan magnitudo 8,7 hingga 9,1, yang disertai tsunami setinggi 20 meter di pesisir selatan Jawa, 3-15 meter di Selat Sunda, dan hingga 1,8 meter di pesisir utara Jakarta.

"Potensi Megathrust ini mampu menyebabkan guncangan gempa besar dan tsunami yang menjalar melalui Selat Sunda hingga Jakarta dengan waktu tiba sekitar 2,5 jam," jelas Nuraini dalam keterangan tertulis yang dikutip, Rabu 8 Januari 2025.

Siklus 400-600 Tahun dan Risiko Kritis

Penelitian paleotsunami yang dilakukan oleh BRIN mengungkapkan bahwa gempa megathrust di wilayah selatan Jawa memiliki pola siklus berulang setiap 400 hingga 600 tahun.

BACA JUGA:KPK Mengajak Polri Memperbaiki Indeks Persepsi Korupsi yang Anjlok Selama 5 Tahun

BACA JUGA:Kasus Vonis Bebas Korupsi Ronald Tannur, 2 Hakim Mengembalikan Uang Suap

Dengan kejadian terakhir pada 1699, energi yang tersimpan saat ini diperkirakan telah mencapai batas kritis. "Belajar dari tsunami Aceh 2004, kesiapsiagaan dan mitigasi adalah kunci untuk menyelamatkan nyawa," tambahnya.

Zona Megathrust yang Mengancam Indonesia

Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017 mencatat 13 segmen zona megathrust yang menjadi ancaman besar bagi wilayah nusantara, termasuk:

1. Mentawai-Pagai: Potensi gempa M8,9
2. Enggano: Potensi gempa M8,4
3. Selat Sunda: Potensi gempa M8,7
4. Jawa Barat-Jawa Tengah: Potensi gempa M8,7
5. Jawa Timur: Potensi gempa M8,7
6. Sumba: Potensi gempa M8,5
7. Aceh-Andaman: Potensi gempa M9,2
8. Nias-Simelue: Potensi gempa M8,7
9. Batu: Potensi gempa M7,8
10. Mentawai-Siberut: Potensi gempa M8,9
11. Sulawesi Utara: Potensi gempa M8,5
12. Filipina: Potensi gempa M8,2
13. Papua: Potensi gempa M8,7

Pandangan KKP

Plt Direktur Perencanaan Ruang Laut KKP, Suharyanto, menyatakan bahwa prediksi BRIN ini merupakan hasil kajian ilmiah yang menjadi salah satu pertimbangan dalam perencanaan pengelolaan ruang laut.

BACA JUGA:Waspada Megathrust Selat Sunda 2025, Potensi Tsunami Setinggi 20 Meter Ancam Sejumlah Daerah

BACA JUGA:KPK Verifikasi Laporan Harta Kekayaan Raffi Ahmad

Meski demikian, ia menekankan bahwa fenomena alam seperti megathrust sulit dikendalikan dan memerlukan pendekatan adaptasi yang kompleks.