Juru bicara militer Yaman Houthi, Brigadir Jenderal Yahya Saree, menegaskan bahwa dirinya tidak akan mundur sedikit pun meski harus menghadapi kekuatan militer AS dan sekutunya.
Konten TikTok @Kamar Proton Temerloh (@kamarkamar85) mengungkap data bandwidth.
“Jika jaringan optik ini dihancurkan kita semua akan babak belur yang faham pasti mengerti. Yang tidak faham mari bertanya kok bisa babak belur?,” tulis akun @legal_standing2026.
“Akan kembali ke jadul no internet, teknologi matot,” komentar akun @cha.
“Yaman, negeri yang diberkati,” tulis @alang.
@Atikah zahra: “Dalam hadis nabi sudah tertulis kita akan kembali ke zaman dulu tidak ada internet dan kendaraan apa ni awal mula nya”
@irianbless: “Yaman keren”
Along: “Akan bermula nanti kehidupan seperti zaman dahulu”
BACA JUGA:Krisis Air Bersih Palestina, Para Pengungsi Terpaksa Minum Air Bekas Cucian
BACA JUGA:McDonald's Indonesia Kerja Sama dengan Baznas Galang Donasi Untuk Palestina
@Nur Syakira: Hasbunallahu wani’mal Wakil (حَسْبُنَا اللَهُوَنِعْمَالْوَكِيلُ) “Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik pelindung”
@Kayu koka: “Allah meletakkan sesuatu sesuai tempatnya”
@yusran yusop: “Sekarang terbukti, kenapa Rasulullah SAW mendoakan Yaman”.
Sekutu Amerika Mundur
Seperti diberitakan sebelumnya, setelah negara Prancis, Spanyol dan Italia akhirnya keluar dari satuan tgas maritim di laut merah bentukan Amerika.
Perkembangan ini membuat Yaman patut bangga, sebab sebagai negara yang dianggap kecil Yaman tak bisa dianggap sepele.