Di sisi lain, Jennifer Coppen, figur non-politik di peringkat keenam, mencatat 95 juta tanggapan. Kehidupan pribadinya setelah tragedi kehilangan suami menjadi sorotan publik, mengangkat simpati dan dukungan besar di media sosial. Aktivitas bisnisnya di bidang kuliner dan kecantikan juga menjadi pembicaraan luas.
BACA JUGA:Wamenag Ungkap Faktor Penentu Penurunan Biaya Haji 2025
BACA JUGA:Perintahkan Jaksa Agung Banding, Prabowo Minta Harvei Moeis Divonis 50 Tahun
Tokoh-tokoh lain yang masuk daftar sepuluh besar, seperti Mahfud MD, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan selebritas Juan & Eve, menunjukkan bahwa kombinasi antara isu politik, konten emosional, dan kehadiran autentik memainkan peran besar dalam menentukan popularitas di media sosial.
Rustika Herlambang menegaskan bahwa kehadiran politikus tetap mendominasi diskusi, tetapi selebritas dan influencer mulai mengambil porsi signifikan dalam percakapan digital di Indonesia. TikTok, Instagram, dan platform X menjadi medan utama untuk membangun citra, mendapatkan dukungan, dan menciptakan koneksi emosional dengan publik.
“Tahun 2024 membuktikan bahwa strategi komunikasi yang autentik, emosional, dan berbasis momen menjadi kunci dalam menarik perhatian netizen di era digital,” pungkas Rustika. (ant)