Di bawah langit biru yang bersaksi sejak 1876, Desa Budaya Lalang terus melangkah dengan jejak-jejak waktu yang penuh makna. Di setiap desir angin yang menyapa Pantai Nyiur Melambai, dan di tiap helai daun yang bergoyang di Bukit Samak, tersimpan kisah perjuangan, cinta, dan kearifan masyarakatnya.
Desa ini adalah puisi yang ditulis oleh tradisi, dilantunkan oleh seni, dan diabadikan oleh ritus yang memadukan manusia dengan alam. Di sini, masa lalu tidak hanya dikenang, tetapi dihidupkan untuk menjadi suluh yang menerangi masa depan. Desa Lalang, bak anyaman rotan, merajut setiap fragmen budaya menjadi jalinan identitas yang kokoh dan tak lekang oleh zaman.
Selamat hari jadi ke-148, Desa Budaya Lalang! Semoga penghargaan Apresiasi Desa Budaya dari Kementerian Kebudayaan tahun 2024 menjadi penyemangat baru untuk terus menjaga denyut kehidupan tradisi di tengah tantangan global.
Di setiap langkah yang diambil, semoga kebudayaan tetap menjadi kompas yang menuntun pada harmoni. Desa Budaya Lalang ini bukan hanya benteng budaya Belitung Timur, tetapi juga inspirasi bagi Nusantara. Kiranya, cahaya budaya Desa Lalang akan terus memancar, menyentuh hati generasi muda dan mengilhami dunia.
*) Ares Faujian, Tim Dokumen Pemajuan Kebudayaan Desa (DPKD) Desa Budaya Lalang, America Field Service (AFS) Global Educator, dan Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sosiologi Kabupaten Belitung Timur