Apresiasi Desa Budaya 2024: 5 Desa Terbaik Raih Penghargaan Berkat Inovasi Budaya Lokal

Selasa 17 Dec 2024 - 23:25 WIB
Reporter : Muchlis Ilham
Editor : Yudiansyah

MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM - Kementerian Kebudayaan (Kemenkebud) kembali menyelenggarakan Apresiasi Desa Budaya Tahun 2024. Kali ini digelar di Desa Lalang, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur (Beltim), pada Selasa, 17 Desember 2024.

Acara ini menjadi momentum penting untuk memberikan penghargaan kepada desa-desa yang telah berkontribusi luar biasa dalam pengembangan dan pemajuan kebudayaan berbasis kearifan lokal.  

Sejak diinisiasi oleh Direktorat PPK pada tahun 2021, Apresiasi Desa Budaya telah menjadi ajang tahunan yang bertujuan untuk mengakui upaya desa dalam memanfaatkan potensi budaya sebagai motor pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.  

Tahun ini, penghargaan diberikan berdasarkan beberapa kriteria utama, termasuk komitmen desa dalam memasukkan kebijakan budaya ke dalam regulasi desa, keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat (termasuk perempuan, anak-anak, generasi muda, dan penyandang disabilitas), inovasi dalam menciptakan produk budaya lokal, serta optimalisasi aset desa untuk pengembangan ekonomi berbasis budaya.  

BACA JUGA:Klepon Nyaris Muncrat, Momen Lucu Menteri Fadli Zon di Festival Nepak Belulang

Lima desa dari berbagai wilayah Indonesia berhasil meraih penghargaan atas dedikasi dan inovasinya:  

1. Desa Air Hitam Laut, Tanjung Jabung Timur (Jambi)

Desa ini diakui atas pelestarian tradisi Mujuk Selang, yang memadukan nilai gotong-royong masyarakat pesisir dalam menjaga ekosistem laut. Generasi muda dan perempuan berperan aktif dalam memperkuat tradisi ini melalui regulasi desa yang mendukung pelestarian lingkungan.  

2. Desa Dasun, Rembang (Jawa Tengah)

Desa Dasun memukau dengan inovasi seni rupa berbasis garam, yang menggabungkan tradisi budaya bahari dengan seni kontemporer. Kolaborasi antara seniman lokal dan masyarakat menjadikan seni sebagai penggerak ekonomi kreatif dan identitas budaya desa.  

3. Desa Krikilan, Sragen (Jawa Tengah)

Desa ini mengoptimalkan Situs Sangiran, warisan dunia UNESCO, sebagai pusat destinasi wisata budaya. Pendekatan integratif yang melibatkan edukasi sejarah, seni tradisional, dan ekonomi kreatif menjadikan Desa Krikilan sebagai contoh pengelolaan wisata berbasis kearifan lokal yang inklusif.  

BACA JUGA:Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon: Desa Budaya Adalah Jantung Kebudayaan Indonesia

4. Desa Kebondalem Kidul, Klaten (Jawa Tengah)

Desa ini fokus pada pelestarian seni tradisional seperti wayang kulit dan karawitan. Dukungan masyarakat yang kuat dan integrasi kebijakan budaya dalam regulasi desa menjadi kunci keberhasilan Desa Kebondalem Kidul sebagai desa wisata budaya.  

Kategori :