Pelatihan Melukis Perpusda Beltim: Langkah Nyata Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial
Pelatihan Melukis Perpusda Beltim: Langkah Nyata Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial-Istimewa-
MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Belitung Timur (Perpusda Beltim) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) pada tahun 2024 ini.
Kali ini, lantai dasar Perpusda Beltim disulap menjadi ruang inklusi sosial yang penuh kreativitas melalui pelatihan melukis hasil kolaborasi dengan Galeri Cemare Painting (GCP) Manggar.
Pelatihan dasar melukis ini mengusung semangat untuk meningkatkan keterampilan masyarakat sekaligus menjadikan perpustakaan lebih dari sekadar tempat membaca.
Dalam suasana yang inspiratif, para peserta diajak untuk mengeksplorasi berbagai gaya, teknik, hingga aliran seni melukis yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka.
BACA JUGA:Festival Seni dan Budaya Literasi: SMAN 1 Manggar Menjaga Tradisi, Menulis Masa Depan
Dasril, Pustakawan Ahli Muda Perpusda Beltim, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan implementasi nyata dari salah satu strategi utama TPBIS, yaitu pelibatan masyarakat.
Program ini bertujuan untuk menciptakan dampak positif yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pengembangan keterampilan berbasis pengetahuan yang ada di perpustakaan.
“Melalui pelatihan melukis ini, masyarakat tidak hanya memahami teori yang ada di buku, tetapi juga mempraktikkannya untuk menghasilkan karya yang memiliki nilai jual. Harapannya, pelatihan ini dapat memunculkan ide-ide baru, bahkan peluang bisnis bagi peserta,” ujar Dasril, Jumat 15 November 2024.
Kerja sama dengan Galeri Cemare Painting (GCP) Manggar menjadi bukti nyata kolaborasi antara pemerintah dan komunitas seni dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA:Motif Kasus Pembunuhan di Beltim Terungkap, Pelaku Terbakar Api Cemburu
Dengan mindset yang berubah, perpustakaan kini menjadi pusat kegiatan yang mengedukasi sekaligus menginspirasi masyarakat untuk lebih produktif.
“Kami tidak hanya ingin masyarakat datang untuk membaca, tetapi juga memberikan ruang untuk mereka berkarya dan berinovasi. Perpustakaan harus menjadi tempat yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern,” tambah Dasril.
Pelatihan melukis ini telah membuka mata banyak orang bahwa perpustakaan kini tidak hanya sebagai tempat menyimpan buku, tetapi juga pusat pemberdayaan masyarakat.
Dengan semangat inklusi sosial, Perpusda Beltim terus bergerak untuk menghadirkan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Belitung Timur.