Kemendikdasmen dan Polri Kerjasama Ciptakan Lingkungan Pendidikan yang Aman dan Nyaman
Mendikdasmen Abdul Mu'ti (kedua kiri) dan Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo. -Mita Amalia Hapsari-Beritasatu.com
BELITONGEKSPRES.COM - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman, ramah, dan nyaman, khususnya di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah.
Kolaborasi ini merupakan kelanjutan dari kerja sama yang telah dibangun sebelumnya antara Kemenristekdikti dan Kemendikdasmen untuk menyelesaikan berbagai masalah yang ada di lembaga pendidikan.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menyampaikan bahwa tantangan dalam meningkatkan keamanan di sekolah tidak hanya terbatas pada upaya penanganan masalah setelah terjadi, tetapi juga pada pencegahan melalui program-program yang melibatkan polisi di sekolah-sekolah.
Salah satu upaya yang disepakati adalah program polisi mengajar, yang akan melibatkan polisi dalam memberikan penyuluhan ketertiban dan keamanan di sekolah-sekolah Indonesia. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai kedisiplinan dan keselamatan sejak dini.
BACA JUGA:Istri Tersangka Buron Judi Online di Kemenkomdigi Ditangkap, Polisi Sita Uang Rp2,6 Miliar Lebih
BACA JUGA:Kapolri Tegaskan Komitmen Tindak Tegas Anggota yang Terlibat Judi Online
Mu'ti juga menjelaskan bahwa Kemendikdasmen dan Polri sepakat untuk menggunakan pendekatan restoratif justice dalam menangani kasus kekerasan dan masalah lainnya di lembaga pendidikan.
Pendekatan ini lebih menekankan pada penyelesaian masalah dengan cara musyawarah, sehingga menciptakan suasana yang lebih kondusif dan mengedepankan semangat kekeluargaan.
Salah satu fokus program adalah di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), di mana kondisi rawan kekerasan atau bahaya menjadi perhatian utama. Di wilayah-wilayah ini, polisi akan dilibatkan langsung dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendorong peningkatan kualitas pendidikan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa program polisi mengajar bukanlah hal baru, karena telah diterapkan oleh Bhabinkamtibmas di berbagai daerah.
BACA JUGA:OJK Komitmen Tindak Tegas Pelanggaran Hukum di Industri Fintech
Dalam program ini, Polri telah menyiapkan sekitar 2.600 personel asli Papua yang siap melaksanakan tugas untuk mendukung upaya pendidikan di wilayah Papua, termasuk dalam memberikan pelatihan dan peningkatan keterampilan kepada generasi muda.
Listyo juga menekankan pentingnya menjaga hubungan yang harmonis antara murid, guru, dan orang tua dalam menghadapi tantangan sosial seperti tawuran, narkoba, dan judi online.