Program Obat Pencegahan Filariasis di Beltim Capai 27,49 Persen, Damar Terdepan, Manggar Terbawah
Program Obat Pencegahan Filariasis di Beltim Capai 27,49 Persen, Damar Terdepan, Manggar Terbawah-Ist-
MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM - Hingga 10 November 2024, capaian Program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) untuk mencegah filariasis atau penyakit kaki gajah di Belitung Timur (Beltim) telah mencapai angka 27,49 persen.
Program obat pencegahan filariasis ini bertujuan untuk melindungi masyarakat Kabupaten Beltim dari ancaman penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria melalui gigitan nyamuk.
Dari sejumlah kecamatan, Damar mencatatkan capaian tertinggi dengan 36,67 persen warganya telah menerima obat pencegahan filariasis. Sementara Kecamatan Manggar mencatatkan capaian terendah dengan 20,35 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Beltim Dianita Fitriani, mengakui bahwa walaupun sudah ada kemajuan dalam pelaksanaan POPM, masih ada tantangan yang dihadapi di lapangan.
BACA JUGA:Gerakan Anti Politik Uang Gen Z Beltim Siap Sukseskan Pilkada Bersih
BACA JUGA:Pjs Bupati Beltim Apresiasi Apel Siaga Satlinmas Menjelang Pilkada 2024
Salah satu kendala utama Dinas Kesehatan Kabupaten Beltim adalah beberapa orang tua masih enggan mengizinkan anak-anak mereka untuk menerima obat pencegahan ini.
"Kami meminta kerja sama para orang tua agar bersedia mendukung program ini, mengingat penyakit filariasis bisa menimbulkan gejala menahun yang sangat mengganggu kesehatan," ujar Dianita kepada Belitong Ekspres, Selasa 12 November 2024.
Dianita menjelaskan, filariasis adalah penyakit yang awalnya sering kali tidak menimbulkan gejala berat, namun seiring waktu dapat memunculkan gejala seperti demam berulang, pembengkakan kelenjar getah bening, dan nyeri pada area yang terinfeksi.
Jika dibiarkan, infeksi ini bisa menyebabkan pembengkakan parah pada bagian tubuh, seperti kaki, lengan, atau alat kelamin, yang berpotensi menimbulkan cacat permanen.
BACA JUGA:SMAN 1 Manggar Jadi Tuan Rumah Studi Tiru SMAN 4 Pangkalpinang dan SMAN 1 Namang
BACA JUGA:Peringatan Hari Pahlawan 2024: Pjs Bupati Beltim Tekankan Semangat Kepahlawanan
"Penyakit yang sudah berkembang ini tidak hanya menyakitkan secara fisik tetapi juga berdampak psikologis, karena penderitanya sering kali menghadapi stigma sosial akibat perubahan bentuk tubuh mereka," jelas Dianita.
Program POPM bertujuan untuk memutus rantai penularan filariasis dengan pemberian obat pencegahan kepada masyarakat, terutama di daerah endemis.