Dukung Prabowo-Gibran Meski Tak Masuk Kabinet, Nasdem: Tidak Berarti Oposisi

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mendampingi Presiden terpilih Prabowo Subianto saat menghadiri Penutupan Kongres III Partai NasDem di Jakarta, Selasa (27/8/2024). (Salman Toyibi/ Jawa Pos)--

BELITONGEKSPRES.COM - Partai Nasdem mengumumkan bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam kabinet yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka selama lima tahun ke depan. 

Meskipun demikian, mereka dengan tegas menyatakan bahwa keputusan ini tidak berarti mereka akan berperan sebagai oposisi.

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Saan Mustopa, menegaskan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada 14 Oktober, bahwa mereka tetap berkomitmen untuk mendukung pemerintah Prabowo-Gibran. 

"Kami tidak akan menjadi oposisi. Kami akan terus memberikan dukungan penuh terhadap keputusan, kebijakan, dan program yang dijalankan oleh pemerintahan Prabowo," ujar Saan.

BACA JUGA:Kampanye Pilkada Beltim 2024, Kamarudin-Khairil Janji Respons Aspirasi Warga Air Sagu & Penirokan

BACA JUGA:Calon Bupati Beltim Nomor Urut 2 Fokus Ciptakan Lapangan Kerja, Tingkatkan Keterampilan Masyarakat

Dia menambahkan bahwa sejak awal, Partai Nasdem telah menunjukkan komitmennya untuk mendukung pemerintah baru. Komitmen tersebut terlihat dari beberapa pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, dengan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Saan juga mengungkapkan kesadaran Partai Nasdem untuk memberi prioritas kepada partai-partai yang mendukung Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 dalam pembentukan kabinet. 

"Ini adalah soal etika dan kepantasan. Partai Nasdem, yang tidak memberikan dukungan pada Prabowo di Pilpres 2024, merasa perlu memberi kesempatan kepada partai-partai yang telah mendukung Prabowo-Gibran untuk mengisi kursi kabinet," jelasnya.

Dengan tegas, Saan menekankan bahwa keputusan ini lebih bersifat etis. Mereka memilih untuk memberi kesempatan kepada partai-partai pendukung Prabowo-Gibran untuk menduduki posisi-posisi dalam kabinet. 

"Jadi, kami ingin memberi kesempatan terlebih dahulu kepada semua partai pendukung untuk mengisi posisi yang ada di kabinet. Ini lebih kepada soal etika dan kepantasan, karena Nasdem bukanlah partai pendukung Prabowo," pungkasnya. (jpc)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan