KKP Manfaatkan Ikan Peperek dan Selar untuk Produksi Susu Ikan, Ribuan Nelayan Terlibat

HPI yang menjadi Susu Ikan di tampilkan saat Kegiatan Talk Show Bincang Bahari dengan topik Apa Itu Susu Ikan di Media Center KKP, Jakarta. (Fedrik Tarigan/ Jawa Pos)--

BELITONGEKSPRES.COM - Minuman protein dari ikan, atau yang lebih dikenal sebagai "susu ikan," tengah menjadi sorotan karena rencana integrasinya dengan program makan bergizi gratis. 

Sebenarnya, produk ini adalah hidrolisat protein ikan (HPI), yang secara lebih tepat disebut sebagai minuman berprotein berbahan dasar ikan.

Pada 17 September, tim Jawa Pos mendapat kesempatan mencoba produk susu ikan yang diproduksi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 

Tersedia dalam dua varian rasa, cokelat dan stroberi, susu ini memberikan kesan yang berbeda. 

Saat mencicipi varian cokelat, aroma amis ikan cukup terasa, menyerupai bau di toko ikan hias. Meski aromanya mengganggu, rasa cokelatnya tidak seburuk yang dibayangkan.

BACA JUGA:Kuasa Hukum Jessica Felicia Konfirmasi Kebenaran Isu Perselingkuhan Azizah Salsha dan Salim Nauderer

BACA JUGA:Ketergantungan Air Minum Kemasan: Solusi Praktis atau Beban Pengeluaran Rumah Tangga?

Sementara itu, varian stroberi menawarkan pengalaman yang berbeda. Baunya lebih segar, tanpa aroma amis yang menyengat, dan rasanya pun lebih enak dibandingkan varian cokelat.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistyo, menjelaskan bahwa pengembangan minuman ini bertujuan mempercepat peningkatan konsumsi protein masyarakat melalui fortifikasi. 

Ia menyebut, jika 1 persen dari kebutuhan susu nasional sebesar 4,1 juta ton dapat dipenuhi dari susu ikan, hal ini bisa menciptakan hampir 196 ribu lapangan kerja, termasuk melibatkan lebih dari 86 ribu nelayan.

Founder Berikan Protein, Yogie Ary, menambahkan bahwa susu ikan ini tidak dihasilkan dari susu mamalia, melainkan protein ikan yang diproses sehingga menyerupai susu. 

BACA JUGA:Harga Pertamax Mahal Tapi Kualitasnya Sama dengan Pertalite: Begini Penjelasan Ahli?

BACA JUGA:Presiden Jokowi Berpotensi Diperiksa KPK Mengenai Jet Pribadi Anak Bungsunya

Ikan dengan nilai ekonomi rendah, seperti pony fish (peperek) dan selar, digunakan sebagai bahan baku karena selama ini sering terbuang sia-sia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan